TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal terus menjadi korban ketidakbecusan wasit. Itulah makna dari komentar manajer The Gunners, Arsene Wenger, setelah mereka bermain 2-2 melawan Chelsea di Liga Inggris, Kamis, 4 Januari 2018.
Setelah pertandingan itu, Wenger membuat komentar mengagetkan, yaitu ia sudah tahu sebelum pertandingan berlangsung bahwa mereka akan menjadi korban keputusan wasit yang lucu.
“Kami kembali menerima keputusan yang lucu soal penalti, tapi kami sudah mengetahui hal itu,” kata Wenger. “Penampilan kami bagus, tapi kamu harus bilang kami tidak diberikan hadiah keberuntungan.”
Menurut pelatih asal Prancis ini, hal tersebut terjadi karena ia terus mengungkapkan kemarahannya kepada ketidakadilan yang dirasakannya dari wasit sejak awal tahun baru ini.
Pada pertandingan di Stadion Emirates, London, itu, Wenger geram ketika wasit Anthony Taylor memberikan hadiah penalti kepada Chelsea. Memang terjadi benturan antara pemain Arsenal, Hector Bellerin, dan Eden Hazard di dalam kotak penalti The Gunners, yang menyebabkan Taylor memutuskan hal itu.
Wenger menjadi lebih emosional kepada wasit sejak timnya mendapat hukuman penalti yang kontroversial pada pertandingan di kandang West Bromwich Albion, Sabtu lalu. Akibatnya, Arsenal hanya bisa mengakhiri laga dengan skor 1-1.
Wenger kemudian mendapat hukuman dari Asosiasi Sepak Bola Liga Inggris karena tindakannya kepada wasit Mike Dean setelah pertandingan. Ia akan mendapat hukuman dilarang mendampingi tim di tepi lapangan untuk kedua kali dalam 12 bulan terakhir, bahkan mungkin dilarang memasuki stadion.
Hasil imbang membuat dua klub dari London itu belum mampu mendongkrak posisinya secara meyakinkan. Chelsea di peringkat ketiga klasemen Liga Inggris. Mereka ketinggalan 16 poin dari Manchester City di puncak klasemen. Arsenal lebih memprihatinkan dengan menempati peringkat keenam.
GUARDIAN | BBC | HARI PRASETYO