TEMPO.CO, Surabaya - Madura United berhasil mengalahkan PS TNI 3-1 dalam pertandingan grup C Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa sore, 23 Januari 2018.
Pelatih PS TNI, Rudy Eka Priyambada, menilai anak asuhnya bisa mengimbangi lawan di pada itu. "Saya sangat menyesalkan kekalahan di pertandingan ini," kata pelatih 35 tahun ini seusai pertandingan.
Rudy mengatakan anak asuhannya banyak mendapatkan peluang, terutama di babak kedua. Namun, kata dia, Manahati Lestusen dan kawan-kawan banyak membuang peluang itu dengan sia-sia. "Ini jadi PR saya ke depannya."
Selain itu, kata dia, komunikasi antar- pemainnya di lini belakang kurang terjalin dengan baik saat mengantisipasi bola-bola servis. Dia juga berdalih kekalahan timnya karena kalah jumlah pemain asing. "Kami minim pemain asing. Hanya ada dua."
Namun demikian, Rudy bersyukur atas kekalahan itu. Sebab, dia bisa mengetahui kelemahan timnya sebelum berlaga di Liga 1 musim depan. "Lebih bagus kalah sekarang, sehingga tahu kelemahan tim," kata pelatih termuda di turnamen pramusim ini.
Sementara itu, Pelatih Madura United, Gomes de Oliviera, menilai timnya pantas menang.
"Secara kualitas pemain kami lebih bagus," katanya. Dia tidak sependapat jika timnya dikatakan menang dari PS TNI karena unggul jumlah pemain asing.
Menurut dia, kenyataanya pemain-pemain lokal Madura United memang bagus. "Pemain asing hanya membantu tim lebih bagus," kata pelatih asal Brasil itu sembari menegaskan dirinya puas dengan permainan yang ditampilkan anak asuhannya itu.