TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, meyakini para pemainnya seharusnya tidak merasa terbebani dan tetap berfokus memanfaatkan kesempatan bertanding pada babak semifinal Liga Champions 2018 melawan AS Roma.
Baca: Jadwal Liga Champions Selasa Malam Ini: Liverpool Vs AS Roma
Tim Liverpool asuhan Klopp akan kembali tampil pada kejuaraan antarklub Eropa, Rabu dinihari nanti, 25 April 2018, untuk pertama kali. Mereka akan lebih dulu menjamu Roma di Anfield. Hal itu terjadi sejak mereka menyingkirkan Manchester City –yang sering disebut sebagai tim terbaik di Eropa saat ini- pada awal April ini.
Adapun AS Roma membuat kejutan besar pada perempat final dengan menumbangkan klub termashur, Barcelona. Padahal, Roma kalah lebih dulu 1-4 pada pertemuan pertama.
Liverpool tetap menjadi favorit dalam dua kali pertandingan semifinal Liga Champions ini. Tapi, Klopp menegaskan pada konferensi pers menjelang pertandingan, Senin, bahwa posisi favorit itu tidak akan membuat mereka menjadi lebih baik
“Tidak ada tekanan,” kata Klopp. “Kami berada di semifinal. Kami bukan tim yang sudah menang. Kami adalah tim yang mampu menang,” pelatih asal Jerman itu melanjutkan.
Tim asuhan Klopp ini menjadi tim yang punya produktivitas mencetak gol tertinggi di Liga Champions musim ini. Tapi, Klopp yakin kekuatan lini pertahanan mereka kian terasah, terutama setelah dua kali melawan Manchester City pada perempat final.
Suasana menjelang pertandingan pertama semifinal Liga Champions, Rabu dinihari nanti, didominasi dengan kenangan pada final 1984, ketika kejuaraan itu masih bernama European Cup, yang berlangsung di Roma.
Pada final 1984 di Roma, Liverpool, dengan inspiratornya kapten tim Graeme Souness dan kiper Bruce Grobbelaar, memenangi adu penalti setelah bermain 1-1 melawan AS Roma di Stadio Olimpico.
Baca: Liga Champions, Klopp Harapkan 'Neraka' Anfield Untuk AS Roma
Klopp peduli dengan sejarah Liverpool tersebut. Tapi, menjelang pertandingan melawan City, ia meminta timnya untuk meletakkan kejayaan pada masa lalu itu di satu sisi dan menciptkan sejarah mereka sendiri di sisi yang lain.
INDEPENDENT | ESPN