TEMPO.CO, Jakarta - Persoalan guard of honour, penghormatan pada tim juara, sedang jadi bahasan panas di Liga Spanyol seiring kian dekatnya Barcelona dengan gelar juara. Masalahnya menjadi menarik karena terkait rivalitas tajam dengan Real Madrid.
Barcelona bisa menjadi juara Liga Spanyol malam ini. Mereka hanya membutuhkan hasil seri di kandang Deportivo La Coruna untuk memastikannya.
Biasanya, saat gelar juara sudah diraih sebelum kompetisi berakhir, dalam pertandingan tersisa, tim juara akan diberi guard of honour oleh tim lawan. Dalam hal ini, sebelum pertandingan berlangsung, para pemain lawan akan membentuk dua barisan dan memberi tepuk tangan saat tim juara memasuki lapangan.
Itu adalah tradisi, bukan keharusan. Real Madrid, yang akan menghadapi Barcelona di Camp Nou pada pekan berikutnya, 6 Mei, menyatakan mereka tak akan memberikan guard of honour. Alasannya? Barcelona juga tak mau memberi penghormatan serupa saat mereka kembali dari menjuarai Piala Dunia Antarklub, Desember lalu.
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, mengakui tradisi itu terasa aneh. "Terutama antara Barca dan Madrid yang memiliki rivalitas tajam," kata dia. "Ada perasaan aneh di baliknya. Ketimbang jadi penghormatan pada pemain lawan, itu seperti mempermalukan pemain dari tim yang lain."
Ia menyatakan, pembahasan dan pertanyaan soal tersebut yang berulang-ulang membuatnya gila. "Kenapa tidak kita lupakan subjek itu? Itu hanya detail kecil. Tak ada masalah di dalamnya," kata dia.
Real Madrid mampu mengalahkan Leganes 2-1 pada Sabtu malam. Hal itu membuat Barcelona minimal harus meraih hasil seri saat berlaga di kandang Deportivo agar bisa memastikan diri jadi juara Liga Spanyol musim ini.
MARCA | FOOTBALL ITALIA