TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok suporter tim Liga 3 Persibo Bojonegoro, Boromania, mengapresasi teknis pelaksanaan Piala Indonesia 2018 yang mengatur tim-tim Liga 1 2018 harus bertanding sejak babak awal atau 128 besar.
Di babak itu, tim Liga 1 pun harus menjadi tim tandang kala bertemu klub-klub dari Liga 3. Koordinator lapangan Boromania Wangto menyebut, hal itu bisa membangkitkan gairah sepak bola di daerah-daerah.
"Dengan begitu, bisa pula menambah pendapatan daerah dan semakin memasyarakatkan sepak bola," ujar Wangto di Stadion Letjen H. Soedirman, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa 8 Mei.
Baca: Lampu Tak Nyala di Pembukaan Piala Indonesia, Apa Kata PSSI?
Selain itu, dia melanjutkan, regulasi kompetisi seperti itu juga bisa menjadi sarana pencarian bibit-bibit pesepak bola unggul dari Liga 3 yang mungkin saja dapat bergabung dengan tim nasional.
"Jadi memang sepantasnya Piala Indonesia ini diadakan setiap tahun," kata Wangto.
Hal senada juga diungkapkan anggota Boromania lainnya, Mahmudi.
Dia menyebut, keberadaan Piala Indonesia meningkatkan semangat berkompetisi tim-tim kecil di liga bawah. Namun, Mahmudi menyayangkan regulasi pemain yang membuat tim Liga 3, yang tanpa pemain asing, tidak bisa mengimbangi kualitas tim Liga 1 dengan deretan pemain impornya.
"Kalau kemampuan pemain dan kualitas tim berbeda jauh, tim-tim. Liga 3 sulit untuk menang," tutur dia.
Baca: Piala Indonesia 2018 Dibuka, Lampu Stadion Tak Mau Nyala
Piala Indonesia 2018 sendiri sudah dimulai pada Selasa (8/5) dengan pertandingan pembuka juara Piala Indonesia 2012 yang kini berada di Liga 3 Persibo Bojonegoro menghadapi klub Liga 1 Madura United di Stadion Letjen H. Soedirman, Bojonegoro, Jawa Timur.
Hasilnya, Persibo takluk dari Madura United dengan skor total 4-2. Setelah partai imbang 1-1 di waktu normal, laga dilanjutkan ke babak adu penalti yang dimenangkan Madura 3-1.
Madura United pun berhak melaju ke babak 64 besar dan menjadi tim pertama dari zona 10 Piala Indonesia 2018 yang melakukannya.