TEMPO.CO, Jakarta – Spanyol secara mengejutkan disingkirkan Rusia di babak 16 besar Piala Dunia 2018 Ahad malam. Tim yang diunggulkan juara itu kalah adu penalti 3-4 setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 hingga babak perpanjangan waktu.
Pelatih timnas U-23 Indonesia yang juga berdarah Spanyol, Luis Milla, mengaku ikut terkejut dengan hasil itu. Tapi, ia juga tak terlalu heran mengingat adanya kondisi internal yang tak kondusif yang berakibat pada pergantian pelatih dua menjelang dimulainya Piala Dunia.
“Dua hari sebelum dimulainya Piala Dunia, pelatih diganti, itu pasti sangat menyakitkan. Saya coba memposisikan diri saya sebagai pemain, bagaimana rasanya pelatih yang mendampingi kita dari kualifikasi, harus diganti tiba-tiba. Itu pasti sakit,” ujar Milla.
Menurut Milla, situasi seperti ini merupakan situasi yang tidak bisa dihindari atau dikontrol oleh para pemain. Hal ini berimbas pada cara bermain Spanyol yang dirasa masih banyak kekurangan. Spanyol tidak mengeluarkan kekuatan besar seperti biasanya.
“Yang jelas, saya lihat Spanyol datang ke Piala Dunia tidak dalam kondisi terbaiknya,” kata Milla.
Performa para punggawa La Furia Roja memang terlihat masih belum optimal. Terlebih pada posisi di bawah mistar gawang yang dikawal oleh David de Gea. Saat ditanya tentang hal ini, Luis Milla berpandangan bahwa kiper utama Manchester United tersebut memang tidak dalam kondisi fit.
“Ketika ia (de Gea) sampai ke Piala Dunia, kondisinya tidak maksimal. Wajar kesalahan-kesalahan yang ia buat di Piala Dunia ini menjadi topik dan banyak yang mempertanyakannya,” kata Luis Milla.
EDO JUVANO
