Setelah mencuri perhatian pada musim pertamaanya, Malcom kembali menjadi idola suporter Corinthians pada musim 2015. Kecepatannya menyisir sisi sayap, umpannya yang akurat serta visinya dalam bermain membuat dia membawa klub itu menjuarai Liga Brasil musim itu. Malcom menciptakan 5 gol dan 4 assist pada musim itu.
Bakat Malcom itu sempat memicu minat dari klub-klub besar Eropa seperti Arsenal dan Tottenham Hotspur. Namun si pemain memutuskan bergabung dengan Bordeaux yang memboyongnya dengan mahar hanya 5 juta euro saja pada Januari 2016.
Pada setengah musim pertama di Bordeaux, Malcom hanya bermain sebanyak 12 kali dan mencetak satu gol serta 1 assist. Namun pada musim berikutnya dia langsung mendapatkan tempat di tim utama asuhan Jocelyn Gourvennec. Meskipun tak mampu membawa Bordeaux menjuarai Liga Prancis, Malcom mampu mencuri perhatian lewat 7 gol dan 5 assist yang dia ciptakan musim itu.
Mantan pemain Bordeaux asal Brasil, Wendel, menyebut bahwa Malcom merupakan otak dari permainan tim itu. "Ketika Malcom tak bermain atau bermain buruk, Bordeaux sangat menderita. Dia merupakan otak dari tim itu," ujarnya.
Musim lalu, Malcom memang tampak tertutup oleh pesona Neymar Jr yang baru diboyong Paris Saint-Germaine dari Barcelona. Namun, dia mampu mencetak 12 gol dan 7 assist bagi Bordeaux. Hebatnya, tak ada satu pun gol Malcom itu tercipta dari titik pinalti.
Selain kemampuannya mengolah bola, Malcom juga dikenal sebagai pemain yang memiliki tendangan jarak jauh maut. Hal itu tak lepas dari kerja kerasnya. Dia disebut kerap menambah porsi latihan sendiri ketika rekan-rekannya telah selesai berlatih.