TEMPO.CO, Solo - Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) akan menggelar final sepak bola Liga Santri Nusantara pada 7 Oktober mendatang. Pertandingan sepak bola itu akan digelar di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah.
Baca: Timnas U-19 Tekuk Persibara, Indra Sjafri Bersiap Coret Pemain
Direktur Kompetisi Liga Santri Nusantara, Khusaeni, mengatakan rangkaian kompetisi sudah berlangsung sejak Mei 2018. "Saat ini kompetisi sudah berjalan hingga tingkat region," katanya di Solo, Ahad 9 September 2018.
Menurutnya, kompetisi itu diikuti oleh 1.024 klub dari 32 region. Terdapat 1.188 pertandingan dari babak penyisihan hingga final. "Juara di masing-masing region akan bertanding dalam seri nasional yang digelar di Solo selama 30 September hingga 7 Oktober," katanya.
Dalam seri nasional itu, 32 klub yang merupakan juara di masing-masing region akan dibagi dalam delapan grup. Lokasi pertandingan akan menggunakan empat stadion, yaitu Stadion Sriwedari, Stadion Bekonang, Stadion Merdeka dan Stadion TNI AU Adi Sumarmo. "Hingga nanti finalnya di Sriwedari," katanya.
Khusaeni menjelaskan bahwa pembagian region itu didasarkan pada banyaknya populasi pesantren di suatu daerah. Di Jawa Tengah, misalnya, dibagi atas tiga region. "Sebab jumlah pesantrennya banyak," katanya. Sedangkan Papua hingga Maluku akan digabung dalam satu region.
Selama ini Liga Santri Nusantara dianggap telah melahirkan bibit-bibit baru pesepakbola di tanah air. Pencetak gol terbanyak atau top scorer di Liga Santri 2016, Muhammad Rafli Mursalim. masuk skuad tim nasional U-19 sebagai penyerang.
Baca: Menteri Desa PDTT Buka Liga Santri Nasional di Bengkulu
Selain Rafli, pemain terbaik Liga Santri 2016, Tri Widodo dan Richard Rahmad. yang merupakan pemain terbaik 2015 juga sempat dipanggil pelatih Indra Sjafri untuk mengikuti seleksi Timnas Garuda U-19.
AHMAD RAFIQ