TEMPO.CO, Jakarta - Matthijs de Ligt lahir di Leiderdrop, Belanda, 12 Agustus 1999. Kalau di Indonesia, pemain bek tengah Ajax Amsterdam ini masih masuk kategori Timnas U-19 asuhan pelatih Indra Sjafri.
Dari aksinya dinihari tadi di Stadion Allianz, Turin, Italia, sekarang sosok Matthijs de Ligt menjadi topik terhangat yang sedang dibicarakan.
Di lapangan Juventus dinihari tadi, De Ligt yang menciptakan sejarah buat Ajax, yaitu lolos ke semifinal Liga Champions untuk pertama kali sejak 1997, melalui golnya ke gawang Juventus pada menit ke-67.
Datang dari belakang, karena ia adalah “jenderalnya” lini belakang Ajax dan kapten tim dari Amsterdam ini, De Ligt menyambut bola di udara di depan kotak penalti gawang kiper Juventus, Wojciech Szczesny, dengan tandukan keras yang membobol gawang raksasa Seri A Liga Italia itu. Ajax pun menang 2-1 dan unggul agregat 3-2 sampai akhir laga di Turin itu.
De Ligt, dengan tinggi ideal untuk bek tengah atau libero pertahanan yaitu 1,89 meter, adalah pemain yang paling dicari di Eropa saat ini setelah Frenkie de Jong dipastikan akan pindah ke Barcelona seusai akhir musim ini.
Sejak menyingkirkan Manchester United dinihari tadi pun, para petinggi Barcelona segera membentuk opini bahwa merekalah yang akan mendapatkan bek tengah tim nasional senior Belanda itu seusai akhir musim ini.
Juventus pun sudah lama memburu De Ligt, sebagaimana klub raksasa di Eropa lainnya, Paris Saint-Germain. Sudah ada prediksi kuat kalau Juve gagal mendapatkan pemain ini tapi bisa mendapatkan penggantinya dari Barcelona, bek tengah juara Piala Dunia 2018, Prancis, Samuel Umtiti.
Pasalnya, Barcelona diperkirakan harus membayar lebih mahal kepada Ajax Amsterdam dibandingkan ketika mendapatkan Frenkie de Jong dengan harga 75 juta euro atau sekitar Rp 1,19 triliun. Itu sebabnya, Barca diperkirakan mencari tambahan uang buat mendapatkan De Ligt, yaitu dengan menjual Umtiti.
Matthijs de Ligt adalah produk ideal pembinaan berjenjang dan berkesinambungan dari Ajax Amsterdam dan tim nasional Belanda, sebagaimana Frenkie de Jong dan Donny van de Beek, yaitu memasuki semua tim kategori junior dari U-15 sampai U-19, sebelum masuk ke tim senior.
Pada usia 19 tahun, Matthijs de Ligt sudah menjadi kapten tim senior klub selegendaris Ajax Amsterdam dan menjadi bek tengah utama tim nasional senior Belanda, berdampingan dengan Virgil van Dijk, yang juga berpeluang besar membawa Liverpool ke semifinal Liga Champions.
Belanda memang gudangnya bek tengah hebat. Mereka model bek yang anggun sehingga pantas disebut libero. Dulu ada Ruud Krol, Ronald Koeman, Jaap Stamp, kini ada Virgil van Dijk dan generasi yang lebih muda, Matthijs de Ligt.