TEMPO.CO, Jakarta - Laga kedua babak penyisihan grup Piala AFF U-18 2019, Timnas U-18 mengalahkan Timor Leste 4-0 di Go Dau Stadium, Hanoi, Vietnam, Kamis, 8 Agustus 2019, sempat diwarnai kisruh antarpemain. Peristiwa ini terjadi pada menit-menit akhir menjelang pertandingan berakhir.
Pemicunya adalah aksi pemain Timor Leste, Salvado V Da Silva. Dia dengan sengaja menginjak kaki pemain Indonesia, Mochamad Supriadi yang terjatuh.
Fakhri Husaini. (pssi.org)
Pertandingan sempat terhenti sesaat. Bahkan, pelatih Timnas U-18 Fakhri Husaini dan pelatih Timor Leste, Ngo Duy Lan, serta tim ofisial dari kedua tim turun ke lapangan untuk ikut melerai. Pertandingan dilanjutkan setelah situasi mereka. Salvado diganjar kartu merah.
"Saya menilai anak-anak sudah cukup dewasa. Apalagi saat mendapatkan tekanan dan provokasi dari pihak lawan," kata Fakhri dalam keterangan PSSI, Kamis, 8 Agustus 2019.
Sejumlah Pesepakbola Indonesia saling dorong dengan sejumlah pesepakbola Timor Leste Da Silva Moreira saat terjadi keributan pada pertandingan penyisihan grup A Piala AFF U-18 2019 di Stadion Binh Duong di Provinsi Binh Duong, Vietnam, Kamis, 8 Agustus 2019. Indonesia menang atas Timor Leste dengan skor 4-0. ANTARA/Yusran Uccang
Fakhri menjelaskan alasannya turun ke lapangan saat terjadi kisruh. "Kehadiran saya di lapangan hanya untuk melerai mereka karena saya khawatir wasit tidak bisa sepenuhnya melindungi pemain. Maka dari itu saya hadir sebagai orang tua mereka, agar bisa didengar oleh anak-anak," tuturnya.
"Saya juga senang dan mengucapkan terima kasih kepada ofisial dan pelatih Timor Leste yang ikut andil dalam insiden tersebut untuk mengontrol pemainnya," kata Fakhri.
Saat pertandingan kembali dilanjutkan, skuat asuhan Fakhri sempat berusaha menambah gol dengan melancarkan serangan ke pertahanan Timor Leste. Namun upaya mereka tidak membuahkan hasil. Meski unggul jumlah pemain, setelah Salvado dikeluarkan dari lapangan,Timnas U-18 tak mampu mencetak tambahan gol. Skor akhir 4-0 untuk Indonesia.
Pemain Timnas U-18, Rizky Ridho Ramadhani, menilai insiden itu terjadi karena Timor Leste ingin mengacaukan permainan timnya. "Tapi saya bersyukur teman-teman bisa mengontrol emosinya. Senang dengan hasil ini," tutur Rizky. "Siapa pun lawan kami, saya dan teman2 tetap menaruh respek terhadap calon lawan."