TEMPO.CO, Jakarta - Luis Enrique kemungkinan sudah melewati masa berkabung atas meninggalnya sang putrinya yang masih berusia sembilan tahun karena kanker tulang pada Agustus lalu. Enrique sampai mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih tim nasional Spanyol. Namun, hari ini, Minggu 10 November 2019, namanya disebut-sebut setelah Arsenal dikalahkan Leicester City, 2-0.
Sejumlah media di Inggris, seperti The Sun, BBC, dan Metro.Co.Uk, memberitakan kabar para petinggi Arsenal segera mengontak mantan manajer dan eks pemain Barcelona tersebut untuk menggantikan rekan senegaranya, Unai Emery.
Kabar tersebut berembus kencang hari ini setelah Arsenal yang baru saja diimbangi Vitoria SC 1-1 di fase grup Liga Europa kemudian kalah 1-1 di kandang Leicester City, Stadion King Power, pada pekan ke-12 Liga Primer Inggris 2019-2020.
Kekalahan itu membuat The Gunners itu melorot dari ke peringkat keenam klasemen liga dengan berjarak delapan poin dari zona empat besar. Emery, yang sebelumnya menangani Paris Saint-Germain lumayan sukses, membuat Gunners sudah menjalani lima pertandingan terakhir mereka pada semua kompetisi tanpa kemenangan.
Koran-koran Inggris mengutip media di Spanyol, El Confindencial, yang melakukan klaim bahwa kepala sepak bola Arsenal, Raul Sanllehi, sudah menyatakan nama-nama potensial yang akan menggantikan Emery.
Pilihannya diklaim jatuh ke tangan Enrique, yang sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai manajer tim Spanyol pada Juni lalu demi untuk berfokus kepada proses penyembuhan dari kanker tulang yang dialami anak perempuannya itu.
Luis Enrique sebagai Pep Guardiola punya catatan prestasi hebat di Barcelona sebagai manajer. Enrique membawa Barca menjuarai La Liga Spanyol tiga kali dan memenangi Liga Champions 2015.
Di tengah isu santer tentang rencana kedatangan Luis Enrique ke Arsenal, Unai Emery meminta suporter The Gunners untuk tetap bersabar meski timnya lagi terseok-seok.
“Buat saya sebagai pelatih, ini tentang usaha melanjutkan pengembangan tim agar menjadi lebih kuat. Saya bicara dengan klub untuk tetap tenang dalam usaha perbaikan itu,” kata Unai Emery.
“Hari ini kami maju satu langkah secara bersama-sama dan menjadi kuat dalam bertahan. Tapi, kami kalah karena bermain melawan tim yang kuat untuk saat ini,” pelatih Arsenal ini melanjutkan.