TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mengatakan bahwa Fakhri Husaini masih layak menjadi pelatih Timnas U-19. Pendapatnya ini merujuk pada hasil yang dicapai Fakhri selama melatih Amiruddin Bagus Kahfi dan kawan-kawannya.
"Kalau kita kan melihatnya dari hasil, semua pasti setuju kalau melihat ukuran prestasi, coach Fakhri sukses karena bisa meloloskan timnya (ke babak final Piala AFC U-19 2020)," kata Aji kepada Tempo, Jumat, 10 Januari 2020.
Soal penunjukan jajaran kepelatihan, kata Aji, memang merupakan hak PSSI. Namun, menurut dia, jauh lebih bijaksana apabila PSSI memberikan kesempatan kepada Fakhri untuk menangani skuad muda Garuda Muda di Piala AFC U-19 di Uzbekistan.
Pelatih berusia 49 tahun ini menambahkan, apabila PSSI mempunyai pertimbangan lain, sebaiknya Fakhri diajak berkomunikasi secara langsung. "Kalau duduk satu meja, mungkin ada win-win solution," kata mantan pemain timnas Indonesia era 1990an.
Pelati Timnas U-19, Fakhri Husaini. (pssi.org)
Sebelumnya Fakhri menolak tawaran menjadi asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Ia menyebut keberhasilannya membawa tim asuhannya lolos ke Piala Asia U-19 2020 harus menjadi pertimbangan untuk mempertahankan posisinya sebagai pelatih kepala.
Apabila PSSI memang mau melakukan evaluasi, menurut Fakhri, harusnya menunggu setelah Piala Asia U-19 2020. Pengurus PSSI, kata dia, bisa memberikan target tingi kalau memang mau mengukur kapasitas jajaran pelatih. "Contohnya target juara, kan jelas patokannya," kata dia.
Fakhri berharap mudah-mudahan sikapnya bisa mewakili sikap pelatih lokal yang kadang diremehkan kualitasnya oleh pengurus PSSI. Ia menekankan, penolakannya sebagai asisten pelatih tidak bermaksud mengurangi rasa hormat kepada Shin Tae-yong.
Saya bekerja dengan pelatih asing malah bagus, justru saya bisa dapat ilmu. Saya pernah jadi asisten Sergei Dubrovin, saya pernah jadi asisten Peter White juga," kata dia. Ia juga menegaskan bahwa penolannya menjadi asisten Shin Tae-yong bukan berarti tidak nasionalis.
Menurut dia, selama ini pelatih lokal yang bekerja sama dengan PSSI tidak pernah negosiasi perihal fasilitas yang diberikan dalam kontrak seperti aparemen maupun mobil. "Kami tidak pernah biacara itu, kami hanya mau bekerja untuk bangsa dan negara," kata dia.
IRSYAN HASYIM