TEMPO.CO, Bangkalan - Dalam turnamen Piala Gubernur Jatim 2020, Pelatih Persik Kediri Joko Susilo terus menerap skema permainan yang tak lumrah. Dalam laga yang sudah dijalani, tim yang baru promosi ke Liga 1 itu menerapkan formasi 5-3-2. persik bermain dengan lima bek, tiga playmaker, dan dua striker.
Ada apa dengan skema itu? "Saya tidak menguji apa-apa dengan skema itu, saya menempatkan lima bek hanya untuk hemat energi," kata Joko Susilo, Rabu, 12 Februari 2020.
Sejak awal turnamen Joko menyebut timnya turun dengan separuh kekuatan karena pemain andalan, juga pemain asing tidak bisa langsung bergabung dalam tim.
Dari jatah boleh memainkan lima pemain asing, Persik hanya memainkan dua. Bahkan sepanjang turnamen, Persik bermain tanpa striker murni.
Joko menyadari jika hanya melihat hasil akhir, Persik Mania, sebutan pendukung Persik kediri, pasti akan kecewa. Persik gugur dari turnamen setelah kalah 1-3 dari Persebaya dan 1-0 dari Madura United.
Namun, bagi Joko, target utamanya saat liga 1 nanti. "Saya tahu alibi bukan solusi, tapi saya pasang badan, saya bisa pertanggungjawabkan semua keputusan saya di turnamen ini," ujar Joko.
Menurut Joko Susilo, Piala Gubernur Jatim diniatkan agar pemain muda menambahkan pengalaman dan jam terbang. Maka di laga pamungkas turnamen menghadapi Persebaya, dia akan merotasi dengan memainkan banyak pemain muda berusia 19 tahun.
Rotasi harus terus menerus dilakukan karena jadwal turnamen begitu padat. Tiap pertandingan hanya punya jeda istirahat satu hari. "Semoga terhibur," ungkap Joko.
MUSTHOFA BISRI