TEMPO.CO, Bandung - Sebagian bobotoh, sebutan suporter Persib Bandung, kecewa lantaran launching tim idolanya dilakukan secara tertutup. Pengenalan pemain untuk Liga 1 2020 itu berlangsung di Ballroom Convention Haris Festival Citilink, Jalan Peta, Kota Bandung, Selasa malam, 25 Februari 2020.
Tampak beberapa bobotoh memaksakan datang ke lokasi tempat berlangsungnya acara pengenalan pemain Persib. Namun mereka tertahan di luar pintu masuk lantaran petugas tak memberi mereka izin untuk masuk.
Salah satu bobotoh Persib, Hafidz Armada mengaku kecewa lantaran tak bisa menyaksikan langsung penggawa Persib dalam acara launching itu. Hafidz sengaja datang dari Garut bersama anak dan istrinya.
"Nggak bisa masuk soalnya nggak pakai undangan. Tahu sih tertutup, tapi saya mau lihat langsung tim kebanggaaan. Kecewa sih, tapi gimana lagi namanya setia," ujar Hafidz saat ditemui di area luar Ballroom.
Sudah dua kali Hafidz dihadang petugas keamanan yang tak membolehkan masuk lantaran tak punya surat undangan. Sebelumnya, kata dia, saat launching Persib pada 2019, ia pun sama tak bisa masuk. Saat itu, launching tim dilakukan di hotel Savoy Homann, Kota Bandung.
Hafidz berharap manajemen Persib bisa melakukan launching terbuka agar bobotoh bisa menyaksikan langsung perhelatan pengenalan pemain itu. "Penginnya kaya tim lain di lapangan disaksikan langsung di lapangan. Kecewa lah intinya mah," katanya.
Sebetulnya Persib melakukan siaran langsung di saluran resmi Persib melalui aplikasi YouTube. Namun Hafidz mengaku tak nyaman melihat acara launching tdak secara langsung.
Bobotoh lain, Jhon Diki pun mengaku kecewa lantaran tak diizinkan masuk melihat acara launching. Padahal, kata dia, slogan yang diusung Persib yakni 'Ngahiji' alias bersatu. Maksudnya, Persib milik bersama seluruh masyarakat Jawa Barat.
"Slogan ngahiji itu tidak sesuai ini mah jadi satu pihak saja yang bisa masuknya. Pengen banget nonton (launching Persib) sih harapannya," ujar dia.
AMINUDDIN A.S.