TEMPO.CO, Jakarta - Neymar Jr dikabarkan harus menerima pendapatannya berkurang jika benar-benar memutuskan hengkang ke Barcelona. Kondisi keuangan Barcelona yang terdampak pandemi virus corona disebut tak bisa menanggung gaji besar si pemain seperti saat di Paris Saint-Germain (PSG).
Media Spanyol Mundo Deportivo menyebutkan bahwa Barcelona hanya sanggup membayar Neymar dengan gaji 19 juta pound sterling atau sekitar Rp 369 miliar per tahun. Nilai itu jauh lebih rendah ketimbang kontrak baru yang ditawarkan PSG kepada penyerang asal Brasil itu.
Dalam proposal kontrak baru itu, PSG disebut menawarkan Neymar gaji sebesar 33 juta pound sterling atau sekitar Rp 641 miliar per tahunnya. Itu belum termasuk kontrak untuk menjadi duta Bank Qatar senilai 12 juta pound sterling atau sekitar Rp 233 miliar.
Artinya, Neymar harus rela kehilangan pendapatan senilai 26 juta pound sterling atau sekitar Rp 505 miliar per tahun.
Nilai fantastis dari PSG tersebut disebut bisa saja kembali mengubah hati si pemain. Dia memang santer disebut ingin kembali ke Barcelona setelah terus menolak pembicaraan kontrak baru dengan PSG.
Kontrak Neymar dengan PSG akan habis pada Juni 2022. Mereka hanya memiliki kesempatan tiga kali bursa transfer untuk menjualnya jika si pemain masih terus tak mau memperpanjang kontrak. Jika tidak, mereka harus kehilangan si pemain dengan status bebas transfer.
Meskipun demikian, perwakilan Neymar sempat menyatakan bahwa mereka enggan membicarakan soal kemungkinan pindah ke Barcelona atau pun perpanjangan kontrak dengan PSG. Neymar kabarnya hanya memikirkan soal pandemi virus corona dan bagaimana dia bisa segera bermain sepak bola.
"Untuk saat ini, perhatian kami hanya pada virus corona. Kami kira bursa transfer musim panas akan tenang. Jujur, kami tak berbicara soal pindah saat ini, begitu juga dengan perpanjangan kontrak dengan PSG," kata si perwakilan tersebut.
THE SUN
