TEMPO.CO, Jakarta - Paris Saint-Germain (PSG) berencana untuk mengungsi ke negara lain untuk menggelar laga kandang Liga Champions.
Hal itu harus dilakukan setelah Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengumumkan pelarangan ajang olahraga digelar hingga 1 September di negaranya sebagai pencegahan memburuknya pandemi COVID-19.
Liga Prancis kemungkinan harus mengakhiri musim 2019/20 karena kebijakan pemerintah itu. Sedangkan UEFA sudah menyatakan tekadnya untuk melanjutkan Liga Champions dan Liga Europa.
"Kami menghargai kebijakan pemerintah Prancis. Tapi kami berencana tetap berkompetisi di Liga Champions sesuai kesepakatan UEFA, di mana pun dan kapanpun kami bertanding," kata Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi beberapa jam selepas pengumuman pemerintah Prancis.
"Jika tak memungkinkan bertanding di Prancis, kami akan bermain di luar negeri, mencari tempat paling aman dan terbaik bagi para pemain serta staf kami," ujarnya menambahkan.
PSG sejauh ini sudah mencapai babak perempat final Liga Champions dengan mengalahkan Borussia Dortmund 3-2 secara agregat, tetapi sejumlah pertandingan 16 besar bahkan belum dilangsungkan sebelum pandemi corona memaksa kompetisi ditangguhkan.