4. Tak punya pilihan lain di lini depan
Manajer Jurgen Klopp dianggap kekurangan pilihan di lini depan skuadnya. Dia tak memiliki pengganti sepadan saat Mohamed Salah, Sadio Mane dan Roberto Firmino tak dalam performa terbaiknya.
Pada laga dini hari tadi, Klopp mencoba memasukkan Alex Oxlade-Chamberlain dan Divock Origi untuk menambah daya gedor Liverpool, namun keduanya tak mampu menjawab kepercayaan Klopp.
Demikian pula dengan pemain asal Jepang Takumi Minamino yang dinilai tampil di bawah performa terbaiknya.
Jika ingin mempertahankan gelar juara Liga Inggris musim depan, Klopp dinilai harus belanja besar untuk membenahi lini depan timnya. Apalagi Mane dan Salah akan absen pada awal tahun depan karena harus membela negaranya di ajang Piala Afrika.
5. Kehabisan taktik
Laga dini hari tadi dinilai sebagai pembuktian kecerdasan Pep Guardiola. Setelah kalah 1-3 pada pertemuan pertama musim ini di Stadion Anfield, Guardiola tampak telah menemukan cara untuk meredam permainan Liverpool.
Sebaliknya, Klopp justru tak bisa merespon dengan cepat taktik yang diterapkan Guardiola. Seluruh pergantian pemain yang dia lakukan dianggap salah dan permainan Gen Gen Pressing yang menjadi ciri khas Liverpool sejak ditangani Klopp tak muncul di lapangan.
Hal ini tentu saja patut dikhawatirkan karena persaingan antara Klopp dengan Guardiola kemungkinan besar masih akan terjadi dalam beberapa musim ke depan. Artinya, Klopp harus lebih bisa merespon secara cepat dan tepat di tengah pertandingan ketika permainan Liverpool bisa diredam oleh lawan.
Pada laga Man City vs Liverpool dini hari tadi, anak asuh Pep Guardiola mencetak gol lewat tendangan penalti Kevin de Bruyne, Phil Foden serta sumbangan dua gol Raheem Sterling. Manchester City sebenarnya mampu mencetak gol kelima. Sayangnya gol Riyad Mahrez dianulir wasit karena Kevin de Bruyne dianggap menyentuh bola dengan tangan saat terjatuh dan memberi umpan kepada Mahrez.
DAILY STAR