Rekrutan yang Tak Memadai
Michael Edwards, Direktur Olahraga Liverpool, memang pantas dipuji karena kemampuannya merekrut pemain yang sempurna untuk sistem Klopp. Ia yang berperan membawa Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane ke klub.
Tapi sejak tim terbentuk dan menghasilkan gelar, Edwards gagal memberi solusi bagi masalah Liverpool. Ia gagal menghadirkan kedalaman skuad, berupa pemain pelapis yang kualitasnya tak terpaut jauh dengan pemain utama.
Ketika pemain utama Liverpool tak fit, rencana B yang dimiliki Liverpool, seperti Origi dan Xherdan Shaqiri, tidak cukup bagus untuk menggantikan mereka yang cedera. Edwards dan timnya seperti berpuas diri. Selain Diogo Jota, mereka gagal mendatangkan pemain berkelas yang bisa membantu meningkatkan kualitas tim pelapis.
Baca Juga: Klopp Ungkit Masalah Cedera dan Loyalitas Pemain
Kegagalan Beradaptasi
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp. Reuters/Jason Cairnduff
Kehilangan begitu banyak pemain kunci karena cedera memang menjadi kesialan. Tetapi dalam kondisi itu, Liverpool gagal beradaptasi dengan mencari gaya permainan yang lebih sesuai. Intinya, Klopp tak memiliki rencana B.
Tanpa lini belakang reguler mereka, dengan perubahan lini tengah untuk mencoba mengisi lubang di belakang, seluruh sistem terlihat gagal. Tak terlihat lagi permainan yang klik dan padu seperti sebelumnya. Ibarat kendaraan, mereka kehilangan roda penggerak yang penting.
Dedikasi Klopp pada gayanya permainan yang sebelumnya telah membawa kesuksesan, musim ini bisa mengantarkan timnya ke kejatuhan. Bahkan bisa lebih buruk dari masa terakhirnya di Borussia Dortmund, ketika mereka finis di urutan ketujuh setelah menjadi runner-up tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Cedera dan Absennya Penonton