TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF), Rogerio Caboclo, untuk sementara dicopot dari jabatannya. Komisi Etik organisasi itu menskornya selama 30 hari, hanya seminggu sebelum Brasil menjadi tuan rumah Copa America.
Laporan dari media di Brasil mengatakan Rogerio Caboclo dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang karyawan.
Tak banyak rincian soal itu yang terungkap dari keterangan CBF. "Keputusan ini bersifat rahasia dan prosesnya akan dilanjutkan di hadapan komisi etik dengan tujuan menyelidiki pengaduan yang diajukan," kata CBF dalam sebuah pernyataan singkat.
"Menurut statuta, berdasarkan senioritas, wakil presiden Antonio Carlos Nunes de Lima akan mengambilalih (jabatan presiden) untuk sementara."
Keputusan untuk mencopot Caboclo dilakukan hanya tujuh hari sebelum Copa America akan akan berlangsung di Brasil. Negara itu secara tak terduga ditunjuk jadi tuan rumah setelah Kolombia dicoret dan Argentina mundur.
Tetapi keputusan itu tampaknya membuat marah para pemain dan pelatih Timnas Brasil, yang sempat mengancam akan boikot. Mereka berjanji untuk membuat pernyataan publik pada Selasa, tentang apakah mereka akan bermain di turnamen atau tidak.
Kehebohan soal tuan rumah itu terjadi di tengah laporan bahwa Caboclo sedang diselidiki setelah dituduh melakukan pelecehan seksual oleh seorang karyawan wanita.
Globoesporte, media olahraga di Brasil, mengatakan pria berusia 48 tahun itu telah membuat komentar seksual dan kasar kepada seorang karyawan wanita yang tidak disebutkan namanya. Surat kabar itu mewawancarai karyawan tersebut, dan melaporkan tuduhannya.
Kontroversi tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian skandal panjang yang menimpa organisasi sepak bola Brasil. Tiga pendahulu Caboclo dinyatakan bersalah atas penyuapan oleh komite etik FIFA dan diskor seumur hidup.
Copa America dijadwalkan berlangsung 13 Juni hingga 10 Juli 2021.
REUTERS
Baca Juga: Jelang Euro 2020, Sergio Busquets Positif Covid-19