Dari keterpaksaan melakukan olahraga itulah White akhirnya jatuh cinta kepada sepak bola. Dia awalnya bergabung dengan akademi Southampton, sekolah sepak bola yang melahirkan banyak pemain besar seperti Alan Shearer, Theo Walcott, Adam Lallana, Alex Oxlade-Chamberlain, hingga Gareth Bale.
Nama White tak terlalu menyita perhatian saat masih remaja. Tak ada tawaran dari klub-klub besar, dia bahkan sempat di buang oleh Southampton saat berusia 16 tahun. Beruntung Brighton & Hove Albion rela menampungnya pada 2014.
Perlahan tapi pasti, White menapaki karirnya di skuad Burung Camar. Dia sempat dipinjamkan ke Newport County dan Peterborough sebelum akhirnya mencuri perhatian Leeds United.
Pada awal musim 2019-2020 Leeds meminjam White dari Brighton. Awalnya dia diproyeksikan bermain untuk tim U-21, akan tetapi Manajer Marcelo Bielsa memutuskan dia bergabung dengan tim senior setelah kehilangan Pontus Jansson yang hengkang ke Brentford.
Di bawah asuhan Bielsa itulah namanya kemudian mulai berkibar di belantika sepak bola Inggris. Di sana, dia meraih gelar pemain terbaik divisi kedua Liga Inggris bulan Agustus 2019.
Dia disebut memiliki kemampuan yang sangat apik dalam membaca serangan lawan dan juga memiliki kemampuan melepaskan umpan jarak jauh yang akurat untuk membantu timnya melancarkan serangan balik.
Saat itulah Brighton dan klub-klub besar mulai meliriknya. Liverpool disebut mulai mengamati perkembangan White saat itu, akan tetapi Pelatih Brighton, Graham Potter, memastikan mereka tak akan menjualnya dan siap memberikan White tempat di skuad utama mereka musim berikutnya.
"Dia masih memiliki kontrak tiga tahun dan masa depannya berada bersama kami," kata Potter saat ditanya soal ketertarikan Liverpool kepada pemainnya itu.