TEMPO.CO, Jakarta – Witan Sulaeman menjadi salah satu pemain kunci di timnas U-23 Indonesia yang kini sedang fokus menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 di Tajikistan.
Ia bersama rekan-rekannya di tim nasional akan melawan Australia di leg kedua pada Jumat, setelah laga pertama kalah 3-2 pada Selasa lalu.
Witan yang bermain di posisi gelandang ini mulai dikenal publik sejak memperkuat timnas U-16. Namun, setelah itu, 2015, dia terpaksa kembali ke kampung halamannya, Palu. Salah satu penyebabnya, terjadi pembekuan PSSI.
Karier Witan sebagai pesepak bola tidak berhenti begitu saja. Pemain kelahiran Palu, 8 Oktober 2001 itu terus mengikuti berbagai macam pertandingan nasional hingga berhasil lolos seleksi timnas U-19, timnas U-23, bahkan tampil bersama timnas senior di babak playoff Kualifikasi Piala Asia 2023.
Pemain timnas Indonesia, Witan Sulaeman mendapat penjagaan ketat dari pemain timnas Tajikistan dalam laga uji coba di Republika Central Stadium Dushanbe, Tajikistan, Selasa, 19 Oktober 2021. Foto: PSSI
Witan menuturkan, sosok paling berperan dalam kariernya adalah ayahnya. Sang ayah selalu mendukungnya untuk terus berlatih di sekolah sepak bola (SSB) di Palu.
Dia bergabung dengan SSB sejak masih kelas 1 sekolah dasar. Ayahnya membiarkannya berkembang secara mandiri. Terkadang, ia harus pulang sendiri setelah berlatih sepak bola.
Saat diwawancara tim Youtube PSSI tv, Witan berterima kasih untuk dukungan sang ayah selama ini.
“Pastinya saya ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada ayah, kalau bukan karena dukungan beliau pasti saya juga tidak akan bisa sampai di titik ini,” ucapnya.
Witan menceritakan perjalanannya bisa menembus tim utama timnas U-19. Ia lolos seleksi setelah tampil di kejuaraan Piala Suratin. Pada saat itu, dia bersekolah di sekolah khusus olahragawan (SKO) Ragunan, Jakarta.
Penampilannya bersama timnas U-19 menjadi jalan baginya untuk terus berkembang. Hingga akhirnya, kini dia bisa bermain di Eropa. Sesuatu yang sebelumnya seperti mimpi baginya.
Pemain sayap Witan Sulaeman bergabung dengan skuad Garuda di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (20/5/2021). ANTARA/HO-PSSI/aa.
Saat ini, Witan bermain untuk Lechia Gdansk. Ia bergabung dengan klub Polandia pada 1 September lalu dengan kontrak dua tahun. Menurut dia, berlatih bersama mereka tidak berbeda dengan latihan pada umumnya.
"Saya pribadi sangat senang, bermain di Eropa adalah salah satu impian saya, karena saya ingin meningkatkan kemampuan dalam dunia sepak bola,” ucapnya.
Sebelum bergabung dengan skuad timnas U-23 untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 di Tajikistan, Witan tampil bersama timnas senior mengalahkan Taiwan di babak playoff Kualifikasi Piala Asia 2023.
Witan menyumbang satu gol saat Indonesia menang 3-0 atas Taiwan di leg kedua untuk memastikan lolos Kualifikasi Piala Asia 2023, menyusul kemenangan 2-1 di leg pertama, pada Oktober ini.
Ketajamannya dalam mencetak gol juga ditunjukkan saat timnas U-23 bermain melawan Australia pada Selasa lalu. Ia mencetak gol saat Garuda Muda kalah 3-2.
Menurut Witan, perbedaan antara timnas U-23 dan timnas senior terletak pada pengalaman. Timnas senior sudah lebih paham dalam menghadapi berbagai situasi yang terjadi di lapangan. Sementara, timnas U-23, terdiri dari pemain muda yang belum merasakan pada kondisi-kondisi yang sudah dialami timnas senior.
Karena pernah merasakan bergabung di timnas senior Indonesia, Witan Sulaeman yang juga bermain bersama timnas U-23, mengaku sering berbagi pengalaman di lapangan dengan pemain lainnya di tim nasional.
FILZA RAHMA, YOUTUBE PSSI TV
Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Vs Australia 2-3, Witan dan Taufik Hidayat Cetak Gol