TEMPO.CO, Jakarta - Klub kaya baru, Newcastle United, resmi menunjuk Eddie Howe sebagai pelatih baru untuk mengarungi Liga Primer Inggris musim ini. Ia menunjuk mantan pelatih Bournemouth untuk mengubah klub yang baru dibeli oleh Konsorsium Arab Saudi pada 7 Oktober lalu menjadi tim pemenang.
Howe pun mengungkap serangakaian prinsip utama yang akan digunakan bersama anak asuhnya di St James Park. “Kunci dari pekerjaan ini adalah mendapatkan yang terbaik dari apa yang Anda miliki di sini dan saat ini. Anda bisa mengeluh tentang anggaran transfer, fasilitas atau apapun kendalanya, tetapi Anda dapat menemukan cara untuk menyiasati hal-hal itu," kata Eddie.
Konsorsium Arab Saudi diisi salah satu pengelola aset terbesar di dunia, yakni Dana Investasi Publik (Public Investment Fund) Arab Saudi. Di dalamnya juga ada PCP Capital Partners, dan Reuben Bersaudara. Konsorsium itu membeli Newcastle United seharga 300 juta pound sterling (Rp 5,8 triliun), sekaligus mengakhiri kepemilikan Mike Ashley selama 14 tahun.
Newcastle merekrut Howe untuk menggantikan Steve Bruce yang dipecat. Howe juga bukan pelatih mentereng seperti Antonio Conte yang direkrut Tottenham Hotspur. Howe, 45 tahun, baru memiliki pengalaman melatih dua klub, Burnley dan Bournemouth, dalam delapan tahun terakhir.
Namun, pelatih asal Inggris itu tak terlalu mencemaskan jejak kariernya. “Itu soal membangun pola pikir saya untuk berada di lapangan setiap hari. Bekerja dengan pemain satu per satu dan benar-benar mengenal mereka. Saya haru memahami permainan mereka, kekuatan dan kelemahan mereka dan cobalah untuk meningkatkannya," kata dia.
“Itu tidak pernah berubah sampai hari ini. Saya merasa karier bermain saya kurang dari kesuksesan sejati yang saya dambakan. Saya melihat hal-hal dengan pesimis karena hal-hal selalu salah dalam karier bermain saya. Itu mendorong saya untuk mengejar kesuksesan pada tingkat obsesif,” ujar Howe.
Howe telah membangun karier kepelatihannya dari bawah. Sebelumnya, ia membantu Bournemouth promosi ke Liga Primer pada 2015. Tapi, musim lalu, ia gagal menyelamatkan klub tersebut dari degradasi. Pada Agustus 2020, ia meninggalkan klub dengan kesepakatan bersama. “Itu seperti rollercoaster," ujar dia.
Tentang gaya kepelatihan di Bournemouth, dia mengatakan, “Begitu kepercayaan diri datang ke tim, kami memainkan sepakbola yang bagus. Full-back selalu menjadi kunci gaya permainan kami. Kami mencoba menyerang dan bersikap positif. Kami membawa permainan ini ke lawan. Jangan pernah mengorbankan prinsip Anda dan Anda membutuhkan niat baik."
“Ketika pemain membutuhkan kepercayaan diri, mereka membutuhkan sesuatu yang sederhana. Untuk keluar dari kondisi buruk, Anda membutuhkan lingkungan yang mendukung. Jika pemain memikirkan hal-hal negatif, itu tidak akan berhasil," ujar Howe tentang kondisi tim barunya Newcastle.
Newcastle United merupakan satu-satunya tim tanpa kemenangan di Liga Inggris musim ini. Mereka kini berada di urutan ke-19 dengan jumlah poin sama dengan tim juru kunci, Norwich City.
FILZA RAHMA | MIRROR
Baca juga : Jadi Klub Kaya Baru, Mengapa Newcastle United Pilih Eddie Howe Sebagai Pelatih?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.