TEMPO.CO, Jakarta -Setelah menuntaskan Piala AFF 2020 dengan status runner up, Shin Tae-yong menyatakan bahwa skuad Timnas Indonesia asuhannya akan menatap turnamen selanjutnya.
“Setelah Piala AFF, saya akan memberikan libur kepada pemain supaya mereka dapat beristirahat dan setelah itu kami akan fokus ke turnamen selanjutnya. Saya juga akan menyiapkan roadmap timnas untuk tahun 2022,” kata Shin Tae-yong, dalam konferensi pers selepas laga leg kedua final Piala AFF, Sabtu, 1 Januari 2022.
STY mengatakan bahwa ia akan membentuk skuad yang tangguh untuk menghadapi berbagai turnamen tersebut dan ia merasa lebih percaya diri setelah melihat perkembangan dari skuad Indonesia dalam Piala AFF 2020.
Seperti diketahui, dalam gelaran AFF 2020, Indonesia menjadi skuad dengan rata-rata usia pemain paling muda, yaitu 23,8 tahun dengan banyak pemain inti yang masih berusia 19 hingga 23 tahun.
Selepas Piala AFF 2020, Indonesia akan menghadapi berbagai turnamen dan kompetisi, seperti Piala AFF U-23 2022, Sea Games 2021, dan Kualifikasi Piala Asia 2023.
Kompetisi dan turnamen yang akan diikuti Indonesia di tahun 2022 akan banyak melibatkan pemain muda dan kelompok umur.
Seperti pada Piala AFF U-23 dan SEAGames 2021. Pada kedua turnamen tersebut, pemain yang dibawa haruslah berstatus U-23. Namun, tahukah Anda makna di balik kata "U" pada "U-23", "U-20", "U-19", dan "U-16"?
Makna di balik “U” adalah under yang memiliki arti di bawah. Jadi, Timnas Indonesia U-23 adalah Timnas yang berisi pemain yang memiliki usia di bawah usia 23 tahun. Begitu juga seterusnya pada “U” yang lain.
Kompetisi kelompok umur ini diadakan sebagai ajang untuk penggemblengan para pemain muda. Tim nasional setiap negara umumnya memiliki tim untuk kelompok umur berbeda. Mereka ini menjadi cikal bakal pemain di timnas senior dan perlu ditempa lewat kompetisi atau turnamen dengan kelompok umur sama. Untuk itulah turnamen kelompok di berbagai region diadakan, termasuk di Asia Tenggara dan Asia.
Timnas Indonesia umumnya mampu menorehkan hasil bagus dalam kompetisi kelompok umur, tapi kesulitan merebut gelar di level senior. Banyak analisis yang sudah muncul soal fenomena ini, termasuk soal kualitas liga yang dinilai masih kalah bersaing dengan negara tetangga serta manajemen timnas dan liga yang kerap kurang singkron.
EIBEN HEIZIER
Baca : Piala AFF 2020 Usai, Shin Tae-yong Ungkap Bolong Timnas Indonesia di Penyerang