TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Eksekutif PSSI Haruna Soemitro mengungkap perdebatan soal naturalisasi empat pemain antara dirinya dengan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Keinginan pelatih asal Korea Selatan itu untuk mendapatkan Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen Sesuai dengan aturan FIFA maupun Undang-Undang Kewarganegaraan.
Dalam sebuah siniar, Haruna menyatakan mengkritik keinginan Shin Tae-yong untuk menaturalisasi keempat pemain itu. Berdasarkan contoh yang telah ada, menurut dia, kualitas para pemain naturalisasi sejauh ini tak memiliki kemampuan yang berbeda jauh dari pemain lokal.
"Jika kedatangan pemain naturalisasi menghilangkan kesempatan bagi anak bangsa kita, itu jadi masalah besar. Justru kehadiran pemain naturalisasi itu untuk memperkuat. Apa yang kosong di Timnas Indonesia? Striker?" kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Madura United itu..
"Kalau striker yang datang, punya reputasi, jam terbang, dan skill di atas yang dari kita punya sekarang, saya dukung. Namun, kalau faktanya tidak, untuk apa?"
Sekjen PSSI Yunus Nusi pun telah membela keinginan Shin Tae-yong, menurut dia, naturalisasi yang diajukan si pelatih berbeda dengan proses naturalisasi yang sudah dilakukan sebelumnya. Saat ini, menurut Yunus, PSSI membidik para pemain yang memiliki garis keturunan Indonesia.
"Yang sekarang, murni pemain yang memiliki darah Indonesia. Program naturalisasi ini juga keinginan dari pelatih Shin Tae-yong," kata Yunus.