Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertama Kali Timnas Italia Gagal ke Piala Dunia, Mengenang Pertempuran Belfast

Reporter

image-gnews
Pemain timnas Italia, Ciro Immobile meluapkan kekecewaannya usai gagal menjebol gawang Spanyol dalam laga penyisihan Grup G Pra Piala Dunia di Stadion Juventus, Turin, Italia, 6 Oktober 2016. AP Photo/Antonio Calanni
Pemain timnas Italia, Ciro Immobile meluapkan kekecewaannya usai gagal menjebol gawang Spanyol dalam laga penyisihan Grup G Pra Piala Dunia di Stadion Juventus, Turin, Italia, 6 Oktober 2016. AP Photo/Antonio Calanni
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSebanyak tiga kali, Timnas Italia gagal lolos ke kompetisi sepak bola paling bergengsi Piala Dunia. Mengulang memori 1958 dan 2018, penggemar Italia harus mendapat kado pahit setelah tim kesayangannya takluk dari Makedonia Utara dengan skor 1-2. Hasil ini memutus asa Italia untuk mengikuti Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar. 

Sejarah mencatat, gagalnya Italia untuk lolos ke Piala Dunia pertama kali terjadi tahun 1958.  Kegagalan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya ini, ternyata menyimpan kisah unik salah satunya terjadi peristiwa yang dikenal sebagai “Pertempuran Belfast”. Melansir Breaking The Lines, kala itu Italia berada di Grup 8 bersama Irlandia Utara dan Portugal. Masing-masing harus melakoni duel di dua leg pertandingan. 

Gli Azzurri dipandang sebagai tim favorit untuk lolos karena diisi oleh sejumlah pemain bertabur bintang. Tak ayal pada leg pertama, mereka berhasil mengalahkan  Irlandia Utara lewat skor tipis 1-0. Di putaran kedua, Italia akan melawan kembali Irlandia Utara di Belfast Windsor Park pada 4 Desember 1957 dan kemudian ke kandang Portugal tiga minggu kemudian. 

Hanya butuh tiga poin untuk lolos, Azzuri berada di atas angin sebab pada leg pertama mereka sudah mengalahkan Irlandia Utara. Namun demikian, terjadi peristiwa yang tidak diinginkan pada sehari sebelum pertandingan leg kedua ini. Yakni, terjadi kabut tebal di London yang membuat wasit asal Hungaria, Istvan Zsolt dilarang terbang ke Inggris. 

Ketika waktu pertandingan mendekat, sejumlah 35 ribu penggemar memadati tribun penonton sehingga mustahil jika pertandingan akan ditunda. Wasit asal Inggris, Arthur Ellis yang sebelumnya disiapkan FA Irlandia untuk mengganti Zsolt ditolak oleh Federasi Sepakbola Italia (FIGC). Di Old Midland Hotel, sejumlah petinggi melakukan konsolidasi yang memutuskan untuk mengundur pertandingan dan mengganti semula kualifikasi Piala Dunia menjadi pertandingan persahabatan saja. 

Mengetahui hal tersebut, Italia di bawah asuhan pelatih Alfredo Foni memainkan teknik sepak bola keras di atas lapangan. Pemain Italia bermain secara brutal dengan cara memukul hingga melakukan tekel keras terhadap pemain Irlandia Utara. Pertandingan persahabatan ini, lalu dikenal sebagai Pertempuran Belfast. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ribuan pendukung Irlandia Utara lalu membaca taktik Foni sebagai usaha sengaja mencederai lawan, agar pertandingan kualifikasi yang diundur hingga 15 Januari mendatang bisa dimenangkan Italia. Dilansir dari Daily Mail, meski pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2, ribuan suporter Irlandia Utara turun ke lapangan untuk melukai para pemain Italia. 

Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia berikutnya, Timnas Italia dengan mudah melibas Portugal dengan skor 3-0. Dengan hasil itu, Italia hanya butuh hasil imbang pada pertandingan melawan Irlandia Utara yang semula diundur. Namun demikian, Irlandia Utara secara mengejutkan membalikkan keadaan dengan melibas Italia 2-1. Hasil itu menjadi mimpi buruk pertama bagi Italia yang gagal lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya. 

HARIS SETYAWAN 

Baca: Setidaknya 3 Kali Piala Dunia Tanpa Timnas Italia, Begini Ceritanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

2 hari lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

3 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

4 hari lalu

David Beckham dan Victoria Beckham. Foto: Instagram/@victoriabeckham
Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

Victoria Beckham dan David Beckham telah menjalin kisah cinta selama lebih dari 2 dekade. Ini kisah perjalanan cinta Posh Spice dan Si Bola Emas.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

8 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

9 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

10 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

10 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

11 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

11 hari lalu

Pemain Bayer Leverkusen Granit Xhaka berselebrasi. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu