TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga kali, Timnas Italia gagal lolos ke kompetisi sepak bola paling bergengsi Piala Dunia. Mengulang memori 1958 dan 2018, penggemar Italia harus mendapat kado pahit setelah tim kesayangannya takluk dari Makedonia Utara dengan skor 1-2. Hasil ini memutus asa Italia untuk mengikuti Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar.
Sejarah mencatat, gagalnya Italia untuk lolos ke Piala Dunia pertama kali terjadi tahun 1958. Kegagalan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya ini, ternyata menyimpan kisah unik salah satunya terjadi peristiwa yang dikenal sebagai “Pertempuran Belfast”. Melansir Breaking The Lines, kala itu Italia berada di Grup 8 bersama Irlandia Utara dan Portugal. Masing-masing harus melakoni duel di dua leg pertandingan.
Gli Azzurri dipandang sebagai tim favorit untuk lolos karena diisi oleh sejumlah pemain bertabur bintang. Tak ayal pada leg pertama, mereka berhasil mengalahkan Irlandia Utara lewat skor tipis 1-0. Di putaran kedua, Italia akan melawan kembali Irlandia Utara di Belfast Windsor Park pada 4 Desember 1957 dan kemudian ke kandang Portugal tiga minggu kemudian.
Hanya butuh tiga poin untuk lolos, Azzuri berada di atas angin sebab pada leg pertama mereka sudah mengalahkan Irlandia Utara. Namun demikian, terjadi peristiwa yang tidak diinginkan pada sehari sebelum pertandingan leg kedua ini. Yakni, terjadi kabut tebal di London yang membuat wasit asal Hungaria, Istvan Zsolt dilarang terbang ke Inggris.
Ketika waktu pertandingan mendekat, sejumlah 35 ribu penggemar memadati tribun penonton sehingga mustahil jika pertandingan akan ditunda. Wasit asal Inggris, Arthur Ellis yang sebelumnya disiapkan FA Irlandia untuk mengganti Zsolt ditolak oleh Federasi Sepakbola Italia (FIGC). Di Old Midland Hotel, sejumlah petinggi melakukan konsolidasi yang memutuskan untuk mengundur pertandingan dan mengganti semula kualifikasi Piala Dunia menjadi pertandingan persahabatan saja.
Mengetahui hal tersebut, Italia di bawah asuhan pelatih Alfredo Foni memainkan teknik sepak bola keras di atas lapangan. Pemain Italia bermain secara brutal dengan cara memukul hingga melakukan tekel keras terhadap pemain Irlandia Utara. Pertandingan persahabatan ini, lalu dikenal sebagai Pertempuran Belfast.
Ribuan pendukung Irlandia Utara lalu membaca taktik Foni sebagai usaha sengaja mencederai lawan, agar pertandingan kualifikasi yang diundur hingga 15 Januari mendatang bisa dimenangkan Italia. Dilansir dari Daily Mail, meski pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2, ribuan suporter Irlandia Utara turun ke lapangan untuk melukai para pemain Italia.
Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia berikutnya, Timnas Italia dengan mudah melibas Portugal dengan skor 3-0. Dengan hasil itu, Italia hanya butuh hasil imbang pada pertandingan melawan Irlandia Utara yang semula diundur. Namun demikian, Irlandia Utara secara mengejutkan membalikkan keadaan dengan melibas Italia 2-1. Hasil itu menjadi mimpi buruk pertama bagi Italia yang gagal lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
HARIS SETYAWAN
Baca: Setidaknya 3 Kali Piala Dunia Tanpa Timnas Italia, Begini Ceritanya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.