TEMPO.CO, Jakarta - PSS Sleman tetap fokus menjalankan program-program latihan yang telah dibuat pelatih meski kompetisi Liga 1 sementara ini masih dihentikan menyusul terjadinya tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu yang mengakibatkan 134 orang meninggal dan ratusan orang luka-luka.
"Kami saat ini tetap fokus di latihan untuk memperbaiki apa yang menjadi evaluasi di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Bagaimana kondisi fisiknya, bagaimana kami bermain secara teknis dan strateginya, kami coba perbaiki dengan waktu yang ada," kata pelatih kepala PSS Seto Nurdiantoro dalam laman resmi klub, Kamis, 27 Oktober 2022.
Menurut Seto, tim Laskar Sembada akan tetap menjalani latihan rutin terlepas dari kepastian kelanjutan kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia tersebut.
"Kami juga memberikan masukan kepada pemain bahwa ini akan bermanfaat secara individu untuk diri pemain maupun secara tim untuk PSS Sleman," kata Seto.
Pelatih PSS itu mengungkapkan bahwa skuadnya selalu menjalani uji coba setiap akhir pekan untuk melihat perkembangan penggawa Laskar Sembada. Seto tidak terlalu pusing dengan siapa lawannya karena yang paling penting adalah selalu ada uji coba tiap akhir pekan.
"Program itu akan tetap berlanjut, baik itu kami mendapatkan tim dari Liga 3, Liga 2, atau Liga 1. Bahkan, kami akan coba setiap akhir pekan untuk mengagendakan latihan bersama itu," kata dia.
PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 segera menyetop kompetisi sepak bola setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 132 orang meninggal dan ratusan orang luka-luka. Semula penghentian sementara direncanakan berlangsung sepekan, lantas menjadi dua pekan, dan berlanjut hingga saat ini.
Baca Juga: Beda Sikap PSIS Semarang dan Madura United soal Usulan Kongres Luar Biasa PSSI
Berikutnya, Borneo FC menggelar pemusatan latihan di Yogyakarta.