TEMPO.CO, Jakarta - Potret persaingan di Grup B Piala Dunia 2022 akan lebih banyak menghadirkan kiprah Timnas Inggris. Sebagai salah satu tim unggulan mereka seperti memiliki dua wajah.
Dengan liga domestik yang paling populer sedunia, Timnas Inggris selalu jadi unggulan, sekaligus membawa beban berat. Kali ini pun sama.
Keberhasilan lolos ke semifinal Piala Dunia sebelumnya, yang disambung kesuksesan menjadi finalis Euro 2022, menunjukkan kemajuan signifikan negara ini. Mereka tak hanya jadi tim yang paling diunggulkan di Grup B, yang juga dihuni Iran, Amerika Serikat, dan Wales. Namun, mereka juga disebut sebagai salah satu kandidat juara.
Namun, ada bayang-bayang hitam yang jadi beban. Setelah kalah adu penalti lawan Italia dalam final Piala Eropa di Wembley, performa The Three Lions seperti tak mengikuti tren sebelumnya dengan terus menanjak.
Beberapa bulan terakhir sebelum bertolak ke Qatar, performa Inggris tidak begitu positif. Mereka digulung oleh Hungaria 0-4 di negeri sendiri hingga terdegradasi dari kasta teratas UEFA Nations League.
Di Qatar, Southgate jelas berharap Harry Kane bisa mengulangi performanya sebagai top skor Piala Dunia 2018 lalu serta statusnya sebagai yang tersubur dalam fase kualifikasi zona Eropa. Sejumlah talenta berbakat lainnya jelas diharapkan bisa melanjutkan perkembangan mereka di Piala Dunia, termasuk Bukayo Saka yang gagal melesakkan tendangan penalti di final Euro lalu.
Di antara tim-tim lain di Grup B, Timnas Wales bisa jadi batu sandungan paling mengancam bagi Inggris. Saudara setanah Britania Raya itu kembali ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1958. Bintang tim itu, Gareth Bale, yang kini berusia 33 tahun, tentu ingin Qatar menjadi turnamen apik bila ia berencana menutup karier internasionalnya.
Laiknya saudara, Wales punya pengetahuan mendalam tentang Inggris dan tentunya berambisi memperbaiki rekor nirmenang dalam enam pertemuan resmi terakhir. Bale dan Aaron Ramsey yang tak lagi muda tentunya butuh sokongan sosok-sosok yang siap meneruskan status sebagai pembawa panji Wales.
Beberapa nama mungkin layak disebut, termasuk itu Harry Wilson, Neco Williams, atau Brennan Johnson. Kiprah Johnson layak dinantikan, mengingat perkembangannya yang menjanjikan bersama Nottingham Forest di Liga Premier Inggris.
Tim berikutnya yang mungkin harus diwaspadai Inggris adalah Timnas Amerika Serikat (AS). Dalam dua kali pertemuan di ajang Piala Dunia, Inggris tak pernah menang melawan AS, kalah 0-1 pada fase grup edisi 1950 dan imbang 1-1 di fase grup 2010.
AS kembali ke putaran final Piala Dunia setelah absen pada 2018 dan pelatih Gregg Berhalter punya skuad yang berisi segudang talenta menjanjikan.
Christian Pulisic jelas menjadi nama paling penting dalam skuad AS saat ini dan sosok berusia 24 tahun itu sudah dibebani memikul tanggung jawab tim.
Nama lain yang patut menjadi perhatian dari skuad Paman Sam adalah Timothy Weah, Yunus Musah, Sergino Dest, Tyler Adams, dan Josh Sargent.
Kelimanya lebih muda dari Pulisic tapi relatif kenyang pengalaman tampil di kompetisi bergengsi Eropa dan kini saatnya turut membantu memperbaiki capaian AS yang tak pernah melebihi 16 besar dalam tiga penampilan terakhir.
Timnas Iran praktis menjadi tim dengan peringkat FIFA terendah di antara seluruh penghuni Grup B, tapi bukan berarti anak-anak asuh Carlos Queiroz bisa diremehkan begitu saja.
Queiroz memang baru dipekerjakan Iran lagi dua bulan sebelum berangkat ke Qatar, tapi ini akan menjadi kali ketiga juru taktik asal Portugal itu memimpin Team Melli di putaran final Piala Dunia.
Dalam penampilan keenam mereka di putaran final Piala Dunia, Iran tentu ingin bisa pertama kalinya meloloskan diri dari fase penyisihan grup.
Baca Juga: 16 Pemain MU Tampil di Piala Dunia 2022, Termasuk Ronaldo
Trio andalan Sardar Azmoun, Alireza Jahanbakhsh, dan Mehdi Taremi kemungkinan besar akan menghuni lini depan dalam susunan sebelas mula laga pertama Iran nanti, di mana nama pertama masih memburu gol pertama di Piala Dunia demi melengkapi torehan 41 golnya untuk Iran.
Satu kerugian terbesar Iran adalah kehilangan talenta muda Allahyar Sayyadmanesh yang harus absen karena cedera, praktis membuat mereka menjadi salah satu tim dengan rata-rata usia tertua di Qatar.
Iran bahkan hanya dihuni satu pemain berusia di bawah 25 tahun yakni bek Abolfazl Jalali, yang kemungkinan tak banyak mendapat porsi bermain nanti.
Jadwal pertandingan Grup B
(dalam WIB)
Senin, 21 November 2022
20.00 Inggris vs Iran
Selasa, 22 November 2022
2.00 Amerika Serikat vs Wales
Jumat, 25 November 2022
17.00 Wales vs Iran
Sabtu, 26 November 2022
2.00 Inggris vs Amerika Serikat
Rabu, 30 November 2022
2.00 Iran vs Amerika Serikat
2.00 Wales vs Inggris.
Selanjutnya: Profil masing-masing negara di Grup B