TEMPO.CO, Jakarta - Graham Potter menggambarkan bahwa pekerjaan melatih tim seperti Chelsea sebagai pekerjaan tersulit dalam sepak bola. Namun, ia tidak sedang berusaha mencari simpati saat berusaha menyelamatkan musim di tengah krisis cedera dan perubahan radikal di semua area klub sepeninggal Roman Abramovic.
Potter mengatakan bahwa harapan penggemar di Stamford Bridge tetap tinggi meskipun terjadi perubahan kepemilikan lewat konsorsium yang dipimpin oleh Todd Boehly. Mengambil alih kursi kepelatihan dari Thomas Tuchel, ia berjuang mengembalikan kejayaan The Blues.
Chelsea turun ke urutan 10 di klasemen Liga Inggris setelah hanya memenangkan satu dari delapan pertandingan terakhir. Mereka juga tersingkir dari Piala FA dan Piala Liga. "Ini adalah tantangan yang sangat sulit. Saya pikir itu mungkin pekerjaan tersulit dalam sepak bola karena perubahan kepemimpinan itu dan harapan publik ketika melihat Chelsea," kata Potter dikutip dari Reuters.
Menurut mantan pelatih Brighton tersebut, Chelsea telah memantapkan diri sebagai klub yang terorganisasi dengan baik dan kompetitif. Namun, identitas tersebut sedang hilang untuk sementara waktu. "Saya jelas tidak mengira kami akan kehilangan 10 pemain tim utama (karena cedera). Saya juga mengakui bahwa saya adalah pelatih kepala dan ketika kami kalah, saya yang harus disalahkan."
Potter semakin berada dalam tekanan ketika Chelsea menelan kekalahan telak 0-4 dari Manchester City. Pendukung Chelsea menyanyikan nama mantan pemilik Roman Abramovich, yang memberi kesuksesan hampir dua dekade era kepemilikannya. Pendukung juga menyerukan nama Thomas Tuchel.
"Saya tidak merasa kasihan, saya benar-benar bersyukur dan merasa terhormat bisa berada di sini. Klub ini dijalankan dengan cara tertentu selama 20 tahun dan berjalan dengan sangat baik. Saya sangat menghormati kepemilikan sebelumnya dan apa yang mereka capai," kata Potter.
"Kami harus membangun segalanya lagi. Ini adalah era baru, babak baru. Kami mengalami rasa sakit dan saat-saat sulit. Saya memahami rasa frustrasi dan menghargai dukungannya," ujar Graham Potter menambahkan.
Pemain Manchester City berselebrasi di depan pemain Chelsea, Kalidou Koulibaly yang tengah kecewa di akhir laga lanjutan Liga Inggris melawan Manchester City di Stamford Bridge, Inggris, 5 Januari 2023.REUTERS/Tony Obrien
Baca juga: Prediksi Fulham vs Chelsea di Liga Inggris Malam Ini, Tren Buruk The Blues Berakhir?