TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Banding Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) telah merilis alasan mengapa Juventus diberikan hukuman pengurangan 15 poin dalam kasus keuntungan modal. Bianconeri diberikan pengurangan poin dan larangan terlibat dalam sepak bola kepada berbagai direktur dan mantan direktur karena diduga menggelembungkan nilai transfer pemain untuk memalsukan keuntungan modal mereka.
Baca Juga: Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Italia Pekan Ke-20: AC Milan dan Juventus Kalah, Napoli Tekuk Roma
Juventus sebelumnya dibebaskan dalam kasus olahraga tetapi jaksa FIGC meminta persidangan kedua setelah dokumen baru terungkap dari penyelidikan Kantor Kejaksaan Umum Turin.
Kantor berita ANSA seperti dikutip Football Italia pada Senin, 30 Januari 2023, mengungkapkan alasan mengapa Pengadilan Banding FIGC menghukum Juventus pengurangan 15 poin. Pengadilan Banding mengklaim klub Liga Italia Serie A itu telah melanggar disiplin olahraga, dengan mempertimbangkan keseriusan dan sifat pelanggaran yang berulang dan berkepanjangan.
“Sejauh menyangkut sanksi, pengadilan telah mempertimbangkan bobot khusus dan sifat pelanggaran yang berulang dan berkepanjangan serta intensitas dan difusi kesadaran situasi dalam percakapan antara para manajer Juventus,” demikian pernyataan Pengadilan Banding FIGC.
"Di hadapan gambaran fakta yang sangat berbeda karena banyaknya dokumen yang diterima dari Kantor Kejaksaan Umum Turin yang menyoroti kesengajaan yang mendasari perubahan operasi transfer dan nilai-nilai relatifnya.”
Pengadilan memastikan kesalahan Nyonya Tua berkat dokumentasi dari direktur klub, dengan nilai pengakuan dan dari manuskrip-manuskrip relatif, intersepsi tegas dan bukti lebih lanjut yang berkaitan dengan penyembunyian dokumentasi atau bahkan manipulasi tagihan.
Sekarang setelah alasannya terungkap, Juventus dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut kepada Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI). Bianconeri masih berisiko menerima hukuman dari investigasi Prisma yang dipimpin oleh Kantor Kejaksaan Umum Turin, yang menyelidiki baik masalah keuntungan modal maupun dugaan perjanjian gaji rahasia dengan para pemain.
Baca Juga: Kejutan Liga Italia, Juventus Keok dari Monza di Kandang Sendiri
FOOTBALL ITALIA