TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut di Spanyol telah mengajukan tuntutan korupsi terhadap Barcelona dan mantan presiden klub, Sandro Rosell serta Josep Maria Bartomeu, untuk pembayaran yang dilakukan kepada mantan wakil presiden komite wasit Spanyol Jose Maria Enriquez Negreira.
Seperti dilansir ESPN pada Jumat, 10 Maret 2023, mantan eksekutif klub Oscar Grau dan Albert Soler juga terdaftar di antara para terdakwa perkara skandal wasit itu, bersama dengan Negreira, yang perusahaannya menerima hampir 7 juta euro atau sekitar Rp 115,5 miliar dari Barca sejak 2001 hingga 2018. Mereka dituduh melakukan korupsi dalam olahraga, bisnis, administrasi palsu, dan pemalsuan dokumen komersial.
"Melalui presiden Rosell dan Bartomeu, Barcelona mencapai dan mempertahankan kesepakatan lisan yang sangat rahasia dengan terdakwa Negreira sehingga, dalam kapasitasnya sebagai wakil presiden komite wasit dan dengan imbalan uang, dia akan melaksanakan tindakan yang ditujukan untuk mendukung Barcelona dalam pengambilan keputusan wasit dalam pertandingan yang dimainkan oleh klub, dan dengan demikian dalam hasil kompetisi,” demikian pernyataan dari jaksa.
Presiden baru FC Barcelona Sandro Rosell. REUTERS/Albert Gea
Rosell, presiden Barcelona pada 2010-2014, digantikan oleh Bartomeu. Setelah enam tahun memimpin klub Catalan itu, Bartomeu mengundurkan diri pada 2020 dan Joan Laporta akhirnya terpilih sebagai penggantinya pada 2021.
Barcelona menyatakan pembayaran yang dilakukan ke perusahaan Negreira, Dasnil 95 SL, adalah untuk laporan teknis tentang wasit dan berpendapat bahwa layanan seperti itu biasa terjadi di akhir permainan. Laporta, yang bisa dipanggil sebagai saksi karena dia juga presiden pada 2003-2010, pekan ini membantah klub pernah menyuap ofisial.
"Barca tidak pernah membeli wasit atau pengaruh," katanya pada Selasa lalu. "Itu tidak pernah menjadi niat dan itu harus jelas. Fakta-fakta bertentangan dengan yang mencoba menceritakan kisah berbeda.”