TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia akan melakoni laga persahabatan FIFA Matchday melawan Timnas Burundi. Pertandingan melawan negara Afrika ini akan berlangsung dua kali, Sabtu malam ini, 25 Maret, dan pada Selasa, 28 Maret 2023..
Sebelumnya PSSI memiliki keinginan untuk menghadapi Bolivia, Tajikistan dan Kenya, tapi, karena satu dan lain hal, Burundi yang akhirnya menjadi lawan dari Skuad Garuda.
Ketika Burundi diumumkan oleh PSSI akan menjadi lawan Dimas Drajad dan kolega pada FIFA Matchday, banyak orang yang tentu masih asing dengan negara di kawasan Afrika tersebut.
Berikut fakta soal Burundi dan sepak bola:
1. Profil dan Sejarah Singkat Burundi
Burundi merupakan negara terkurung daratan di daerah Danau Besar di tengah benua Afrika dan berbatasan dengan Rwanda di utara, Tanzania di selatan dan timur, dan Republik Demokratik Kongo di barat.
Burundi tercatat pernah dijajah oleh dua negara Eropa yaitu Jerman serta Belgia dan mendapatkan kemerdekaan pada 1 Juli 1962 dari Belgia.
Semenjak merdeka hingga pemilu 1993, Burundi dikuasai oleh beberapa diktator dari kelompok minoritas Tutsi yang memicu kerusuhan etnis, termasuk kejadian-kejadian besar pada tahun 1964, 1972 dan akhir 1980-an.
Setelah itu, sempat diadakan pemilu demokratis pada 1993, namun hal ini tidak serta merta menghentikan kekerasan yang berujung pada terjadinya perang sipil.
Selain perang sipil, Burundi juga sempat mengalami beberapa kudeta dan pada tahun 2003 gencatan senjata disetujui oleh pihak yang berseteru, namun hingga kini masih ada beberapa konflik yang terjadi.
2. Sejarah Singkat Timnas Burundi
Federasi sepak bola Burundi terbentuk pada 1962 dan bergabung di bawah naung Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) dan FIFA pada tahun 1972.
Timnas Burundi dibentuk pada 1971 dan memainkan pertandingan internasional resmi pertamanya pada ajang kualifikasi Piala Afrika 1976 dengan mengalahkan Somalia 2-0.
Burundi tercatat kerap gagal untuk mentas di Piala Afrika dan Piala Dunia hingga pada 2019, The Swallows berhasil tampil di putaran final Piala Afrika, meski hanya mampu mencapai fase grup.
Pada fase kualifikasi Piala Afrika 2019, Burundi tercatat mampu menduduki peringkat kedua Grup C dibawah Mali setelah mengumpulkan 10 poin dari total enam pertandingan.
Pelatih Tim Nasional Sepak bola Burundi, Etienne Ndayiragije. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Selanjutnya pada putaran final Piala Afrika 2019, Burundi tergabung di Grup B berasam Madagaskar, Nigeria dan Guinea.
Menghadapi tim-tim yang di atas kertas lebih kuat, Burundi benar-benar tidak bisa berbuat banyak usai menduduki posisi juru kunci Grup C usai takluk dari 0-1 dari Nigeria dan Madagaskar, serta 0-2 dari Guinea.
Timnas Burundi tercatat kini menduduki peringkat 141 FIFA dan capaian tertinggi mereka adalah tempat ke-96 pada Agustus 1993 silam, sedangkan peringkat terburuknya adalah ketika Juli 1998 ketika menempati peringkat 160.
Selanjutnya: Kondisi Timnas Burundi saat ini