TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah memaparkan blueprint sepak bola Indonesia dalam pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis. Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali meminta agar PSSI segera mewujudkan hal tersebut setelah terhindar dari sanksi berat FIFA.
Akmal mengatakan PSSI harus benar-benar melakukan transformasi seperti apa yang diharapkan. Apalagi, FIFA juga sudah berkomitmen untuk memberi bantuan usai terjadinya Tragedi Kanjuruhan tahun lalu.
"(Dimulai dari) transformasi dalam bidang kompetisinya, pembinaan usia mudanya, termasuk transformasi dalam kaitannya dengan pembenahan infrastruktur dan regulasi," kata Akmal kepada Tempo, Jumat, 7 April 2023.
"Lalu yang paling utama ke depan adalah sepak bola kita ini jangan lagi berkutat pada masalah-masalah klasik, seperti pengaturan skor, kompetisi tidak konsisten dijalankan, pembinaan tidak konsisten, dan masalah yang paling sederhana, izin kepolisian," tuturnya menambahkan.
Menurut Akmal Marhali, berbagai aspek tersebut harus dirumuskan dalam sebuah konsensus tentang bagaimana melakukan pembenahan sepak bola Indonesia yang konsisten oleh seluruh pihak terkait, khususnya PSSI.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menginstruksikan kepada Erick Thohir untuk segera menyelesaikan blueprint transformasi sepak bola Indonesia setelah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Jokowi ingin PSSI sudah memiliki target ke depan untuk sepak bola Indonesia hingga 2045 mendatang dan segera disampaikan kepada FIFA.
Terkait blue print ini bukan kali pertama menjadi wacana PSSI dalam upaya memajukan sepak bola nasional. Akmal pun berharap agar kali ini rencana transformasi tak cuma sekedar teori yang implementasinya tidak pernah terjadi.
"Jangan sampai PSSI hanya bikin blueprint tapi tidak dilaksanakan juga. Sudah berapa kali PSSI bikin blueprint tapi tidak dilaksanakan," tuturnya.
Pilihan Editor: 3 Poin Penting Sanksi FIFA untuk Indonesia, Pembekuan Dana hingga Transformasi Sepak Bola