TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Frank Lampard, keberhasilan Arsenal bercokol di papan atas klasemen Liga Inggris musim 2022-2023 bisa menjadi contoh untuk Chelsea dalam berbenah. Menjalani musim yang mengecewakan dengan dua pergantian pelatih, Lampard menilai The Gunners memberi cetak biru untuk The Blues membangun kembali skuadnya musim depan.
Kekalahan 2-0 Chelsea oleh Brentford pekan lalu membuat Chelsea berada di urutan ke-12 dalam klasemen Liga Inggris. Klub yang bermarkas di Stamford Bridge menuju kemungkinan finis terburuk mereka sejak musim 1993-94. Saat itu, Chelsea finis di urutan ke-14 di bawah kepelatihan Glenn Hoddle.
Ini menjadi musim yang buruk untuk Chelsea di bawah pemilik baru Todd Boehly yang telah menggelontorkan dana besar pada dua bursa transfer. "Ada proses panjang untuk mencapai tempat yang Anda inginkan. Saya ingat menghadapi Mikel Arteta pada tahap awal mereka membangun skuad," kata Lampard menjelang laga tandang ke Stadion Emirates, dikutip dari Reuters.
Laga Arsenal vs Chelsea di Emirates Stadium akan berlangsung pada Rabu, 3 Mei 2023, pukul 02.00 WIB. Chelsea menghadapi Arsenal yang selalu finis di luar empat besar selama enam musim berturut-turut antara 2016-2022. Di bawah kepelatihan Mikel Arteta, Arsenal menjadi salah satu kompetitor perburuan gelar Liga Inggris musim ini.
"Terkadang mereka bermain dengan lima pemain di belakang, terkadang empat. Sekarang mereka memiliki identitas yang jelas. Ada banyak pekerjaan yang dilakukan tim, Mikel, untuk mencari bentuk terbaik dan perekrutan pemain yang berhasil. Apakah kita memiliki kemungkinan untuk melakukan itu? Ya. Apakah itu akan terjadi? Dengan waktu dan keputusan yang baik, tentu saja, itu bisa terjadi," ujar Lampard.
"Manajer, para pemain dan pemilik bisa menjalani proses yang bisa memakan waktu dua atau tiga tahun. Mereka (Arsenal) adalah contoh bagus dari yang dilakukan dengan baik," kata legenda klub Chelsea itu menambahkan.
Lampard mengakui bahwa para pemain Chelsea kurang percaya diri karena performa buruk mereka sepanjang musim. Namun, ia memberi tantangan untuk timnya untuk melawan rasa kurang percaya diri mereka dengan kerja keras. "Anda hanya bisa bekerja untuk mendapatkan level performa untuk mengembalikan kepercayaan diri," ujar dia.
"Saya berada di sini pada saat-saat di mana kepercayaan diri para pemain rendah karena tidak ada yang suka kalah. Saya mengalami saat-saat sebagai pemain di mana kami menurunkan standar kami sebagai kolektif dan kami harus mengangkatnya."
"Melihat sejarah, kami berhasil mendapatkannya kembali melalui kerja keras. Kami hanya dapat mempertimbangkan masa depan dan bekerja sangat keras untuk membawa skuat ke tempat yang kami inginkan," tutur Frank Lampard.