TEMPO.CO, Jakarta - Luton Town akan bermain di Liga Premier untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Coventry City 6-5 melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di final playoff EFL Championship pada Sabtu, 27 Mei 2023, di Stadion Wembley. Luton kembali bermain di papan atas Liga Inggris setelah absen selama 31 tahun.
Luton Town, yang bermain di Divisi Utama sejak 1965, terdegradasi ke Divisi Dua—sekarang EFL Championship—pada akhir musim 1991-1992 ketika Liga Premier terbentuk.
Perjuangan Luton Town menuju promosi ke Liga Premier mencapai kecepatannya ketika Southampton menghadiahkan manajer tercinta mereka Nathan Jones awal musim ini. Namun Luton sekarang telah membalas budi dengan mengambil tempat klub pantai selatan itu di kasta tertinggi Liga Inggris.
Jones telah memimpin Luton untuk promosi otomatis dari Liga Dua dan bahkan ke semifinal playoff EFL Championship dalam dua periode, tetapi dia pergi pada November lalu ketika klub berada di urutan kesembilan, meninggalkan Luton dalam kesulitan.
Rob Edwards dari Watford kemudian menggantikan Jones dan Luton tidak ragu memberinya kontrak tiga setengah tahun kepada mantan pelatih rivalnya itu. "Jujur saja, jika kita menghindari semua orang yang memiliki hubungan dengan musuh kita, pilihan kita akan lebih terbatas," kata CEO klub, Gary Sweet, saat itu.
CEO Luton Town Gary Sweet merayakan dengan trofi setelah Luton Town memenangkan Final Play-Off Championship, 27 Mei 2023. REUTERS/Carl Recine
Sisanya adalah sejarah saat Luton finis ketiga di EFL Championship—kasta kedua Liga Inggris—musim ini dan lolos ke babak playoff setelah 14 pertandingan tak terkalahkan. Mereka mengalahkan Sunderland di semifinal setelah kalah di leg pertama, sebelum mengalahkan Coventry City di final.
"Kami (pikir) berada dalam masalah karena ketika kami berlatih, kami adalah sampah," kata Carlton Morris, pencetak gol terbanyak Luton musim ini. "Sangat menyenangkan bagi semua pemain untuk maju hari ini. Saya mengatakan kepada tim kami bahwa inilah saatnya untuk menjadi laki-laki dan maju. Kami mencetak enam gol dari enam tendangan penalti dalam situasi tekanan tinggi.”
Selanjutnya, keuangan Luton Town di Liga Premier…