TEMPO.CO, Jakarta - Setelah resmi memperkenalkan Jurrien Timber sebagai pemain baru, Arsenal berfokus untuk menyelesaikan rencana transfer Declan Rice dari West Ham United. Kesepakatan transfer mencapai persetujuan pekan lalu, tetapi The Hammers mulai gerah dengan penundaan Arsenal.
Arsenal dikabarkan telah mencapai kesepakatan transfer senilai Rp 105 juta poundsterling atau setara Rp 1,98 triliun. The Gunners akan mengumumkan secara resmi sebelum tur pramusim ke Amerika Serikat pada akhir pekan ini.
Penundaan transfer Rice terjadi setelah keterlambatan dokumen yang dibuat oleh pengacara Arsenal. Rice telah lulus tes medis The Gunners dan telah berlatih secara teratur saat berlibur di Portugal.
Declan Rice akan melengkapi belanja besar Arsenal musim ini. Sebelumnya, klub yang bermarkas di Emirates Stadium tersebut telah mendatangkan Kai Havertz dari Chelsea dengan nilai 67,5 juta poundsterling (Rp 1,2 triliun) dan Jurrien Timber dari Ajax dengan nilai 38 juta poundsterling (Rp 673 miliar).
Pakar keuangan sepak bola Kieran Maguire mengatakan kemampuan Arsenal untuk berbelanja yang tampaknya meningkat adalah hadiah untuk Mikel Arteta. Arsenal saat ini berada dalam posisi yang sangat kuat dalam hal pengeluaran.
“Alasannya adalah mereka berhasil mengendalikan gaji mereka. Gaji Arsenal lebih rendah dari tahun 2018. Mereka berjarak 150-170 juta poundsterling lebih rendah dari Liverpool, Manchester United dan Manchester City. Itu memberi mereka fleksibilitas untuk masuk ke pasar dan membeli pemain baru tanpa harus terlalu khawatir," kata Maguire.
"Ditambah lagi, mereka mendapat manfaat tambahan dari pertandingan Liga Champions yang akan datang, harga premium dan hadiah uang minimal 50 juta poundsterling dari menjadi peserta," ujar dia menambahkan.
"Jadi, Anda memperhitungkan semuanya dan mereka mungkin masih memiliki sedikit kelonggaran dalam hal apa yang dapat mereka belanjakan selama jendela transfer sekarang ini," kata Maguire.
Pemain anyar Arsenal, Kai Havertz, melakoni debut tak resmi bersama The Gunners di laga pramusim menghadapi Nunberg. Twitter/Arsenal
Selain itu, Maguire mengatakan bahwa telah ada perubahan strategi di Arsenal dalam memutar uang. "Mereka melakukan penghematan. Mereka melewati beberapa tahun yang kosong ketika mereka tidak lolos ke Liga Champions."
“Mereka telah berhasil menyingkirkan pemain berpenghasilan tinggi, seperti Mesut Ozil dan Pierre-Emerick Aubameyang dari daftar gaji itu, dan itu memberi mereka kemampuan untuk sekarang masuk ke pasar dan menjadi sangat kompetitif dan mencoba menyamai klub lain."
"Arsenal dulu dikenal sebagai klub Bank of England. Mereka selalu berjalan dengan baik secara finansial dan saya pikir perubahan dalam hal pengeluaran ini adalah hadiah untuk Mikel Arteta dalam hal kemampuannya membawa mereka ke tempat Liga Champions lagi. Ini sangat berarti dalam hal peningkatan pendapatan," ujar Maguire.
ARSENAL | SKYSPORTS
Pilihan Editor: Primadona Atlet Bola Voli Indonesia: Yolla Yuliana, Pungky Afriecia, dan Berlian Marsheilla