Shakhtar Donetsk, mantan klub yang dibela Tymoshchuk, akan berhadapan dengan wakil Jerman Werder Bremen pada babak final Piala UEFA di Stadion Sukru Saracoglu, Rabu (20/5). Skuad Mircea Lucescu sedang membidik tim ketiga pecahan Uni Soviet yang berhasil meraih gelar dalam lima tahun kompetisi kasta kedua Eropa.
Meski CSKA Moskow berhaisl menjadi juara pada 2005 dan tahun lalu Zenit menyabet gelar, tidak ada klub dari Rusia ataupun Ukraina yang bisa lolos ke putaran awal Liga Chamions sejak 2004. Ketika itu Lokomotiv Moskow terdepak pada putaran pertama babak knockout.
“Prestasi yang berhasil diraih di Piala UEFA adalah hasil dari sikap dan rivalitas yang diraih di pentas domestik. Kemenangan-kemenangan itu adalah penting bagi perkembangan klub. Namun mereka perlu meningkatkan performa ke satu tingkat lagi di Liga Champions,” tegas Tymoshchuk, Senin (18/5).
Menurut Tymoschuk, kesuksesan vital di Eropa adalah kala klub meraih gelar di Liga Champions. “Klub harus memperlihatkan ambisi dan komitmen untuk menjadi sukses di Liga Champions,” jelasnya.
Tahun lalu, Zenit berhasil mengalahkan juara Liga Champions, Manchester United pada babak final Piala Super. Shakhtar, berhasil membungkam finalis Liga Champions Barcelona 3-2 pada putara pertama grup pada Desember.
Shakhtar, lolos ke babak semifinal Piala UEFA setelah mengalahkan klub senegaranya Dynamo Kiev. Menurut Tymoshchuk, datangnya taipan Rinat Akhmetov memang membawa angin segar bagi mantan timnya.
“Datangnya orang asing dan perkembangan sekolah sepak bola di Ukraina adalah bagian dari proses kesuksesan klub. Orang asing bisa berguna bagi sepak bola di sini namun ada juga pemain Ukraina yang memegang peranan bagi kunci sukses tim,” tutupnya.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO