TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Spanyol mengatakan bahwa raksasa sepak bola Spanyol, Barcelona, mungkin mendapat keuntungan selama hampir dua dekade dari kemungkinan korupsi sistemik di dalam komite wasit negara itu. Hal itu terungkap dalam dokumen pengadilan yang dilihat oleh Reuters pada Selasa, 5 September 2023.
Hakim Joaquin Aguirre Lopez merasa yakin tim La Liga lainnya yang berkompetisi melawan Barcelona antara 2001 dan 2018— ketika klub tersebut melakukan dugaan pembayaran kepada perusahaan yang dimiliki oleh pejabat wasit senior—mungkin telah dirugikan oleh skema yang dituduhkan tersebut dan dapat mengambil tindakan hukum.
Pada Maret lalu, jaksa mengajukan tuntutan atas dugaan pembayaran lebih dari 7,3 juta euro atau Rp 119,5 miliar selama 17 tahun kepada perusahaan-perusahaan milik Jose Maria Enriquez Negreira, yang merupakan wakil presiden komite wasit federasi sepak bola (CTA) dari 1993 hingga 2018.
Pesaing Barca, Real Madrid, telah bergabung dalam tuntutan hukum tersebut sebagai pihak yang dirugikan dalam dugaan kasus skandal wasit itu.
“Ini diasumsikan secara logis bahwa FC Barcelona tidak akan membayar wakil presiden Negreira sekitar 7 juta euro sejak 2001 jika mereka tidak mendapat manfaat darinya,” kata Joaquin Aguirre Lopez dalam putusan Selasa, 5 September, yang menolak banding Barca terhadap partisipasi Real Madrid dalam pengaduan tersebut.
Dia mengatakan tim divisi satu lainnya juga berpotensi dirugikan, jika terbukti bahwa CTA menugaskan wasit pada pertandingan tertentu berdasarkan kriteria yang tidak berkaitan dengan kualitas teknis mereka.
Reuters tidak dapat menghubungi Negreira. Barcelona dan Real Madrid juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
“Bagaimana pun, kita menghadapi bentuk baru dari kemungkinan retribusi tidak sah terhadap wasit sepak bola,” dia menambahkan.
Menurut hakim, Negreira bertanggung jawab untuk menentukan peringkat dan mengevaluasi wasit. Namun, kata Aguirre, sejauh ini tidak ada bukti yang ditemukan bahwa Negreira membayar wasit untuk mempengaruhi hasil pertandingan.
Pengadilan juga membuka kasus terpisah untuk menyelidiki dugaan pencucian uang yang dilakukan oleh Negreira, putranya, dan jaringan perusahaan yang menjadi tempat dugaan pembayaran Barcelona dilakukan.
Dalam sebuah pernyataan pada Februari lalu, Barcelona membantah melakukan kesalahan, dengan mengatakan bahwa mereka telah membayar konsultan eksternal yang memberikan “laporan teknis terkait dengan wasit profesional”. Menurut Barca, itu adalah praktik umum di kalangan klub sepak bola profesional.
REUTERS
Pilihan editor: Cristiano Ronaldo Jalani Tes Kebohongan, Seberapa Jujur Jawabannya?