TEMPO.CO, Jakarta - Kericuhan suporter Gresik United dengan pihak kepolisian usai pertandingan Liga 2 melawan Deltras Sidoarjo, di area sekitar Stadion Gelora Jaka Samudra, Gresik, Minggu, 19 November 2023 menimbulkan 28 korban. Adapun 17 orang di antaranya merupakan suporter, sementara 11 orang lainnya polisi.
Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Menurut dia, seharusnya aspirasi dari setiap suporter kepada klub bisa disampaikan dengan cara-cara yang kondusif, bukan anarkis.
"Kami berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi. Kami menyadari setiap pendukung tim selalu memiliki aspirasi dan harapan yang tinggi. Namun semua harus dikomunikasikan dengan baik. Semua bisa diselesaikan dengan kepala dingin," ujar dia dikutip dari laman resmi PT LIB, Senin, 20 November.
Duel antara Gresik United vs Deltras Sidoarjo sendiri berakhir dengan 1-2 untuk kemenangan tim tamu. Laskar Joko Samudro sempat unggul lebih dulu melalui gol Victor Bertomeu De La O pada menit ke-53. Namun, The Lobster mampu membalikkan keadaan setelah Rosalvo Candido Rosa Junior dan Mochamad Risal Amin mencatatkan namanya di papan skor.
Seusai pertandingan, suporter Gresik United dikabarkan hendak berunjuk rasa atas hasil buruk yang didapat tim kesayangannya di depan pintu VIP, namun dihalau oleh para polisi. Situasi makin memanas saat suporter melempari petugas dengan batu.
Kepolisian merespons balik dengan tindakan tegas yang membuat suporter berhamburan. Untuk mengendalikan massa, polisi melepaskan tembakan gas air mata. Korban luka-luka berjatuhan dan langsung dibawa ke ruang medis di stadion.
Merepons kejadian tersebut, Ferry Paulus meminta adanya pertemuan antara seluruh pihak yang terlibat. PT LIB, kata dia, akan sangat mendukung upaya komunikasi tersebut untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
"Kami akan sangat mendukung adanya upaya pertemuan dengan semua pihak agar semuanya kondusif. Kami akan selalu melakukan yang terbaik untuk menjaga kompetisi yang kita banggakan bersama," ujar dia.
Kericuhan suporter Gresik United dengan kepolisian ini menyita perhatian para pecinta sepak bola Tanah Air yang kecewa dengan insiden tersebut dan menyinggung Tragedi Kanjuruhan. PSSI sebelumnya menyatakan akan bergerak cepat dan berkomunikasi dengan semua pihak untuk menyelesaiakan permasalahannya.
Pilihan Editor: Prediksi Timnas Indonesia vs Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain