TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komite Wasit PSSI Jimmy Napitupulu mengungkapkan adanya peluang operator Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 nantinya memakan wasit asing untuk sementara waktu. Alasannya, kata dia, saat ini wasit di Indonesia belum siap untuk ditugaskan.
Menurut Jimmy, tidak sembarang orang bisa menjadi operator VAR. Perlu pelatihan dan pemahaman yang matang agar tidak terjadi kekeliruan dalam penerapannya.
"Memang untuk VAR ini sulit kalau kita bilang. Sumber Daya Manusianya harus siap dan untuk wasit VAR itu haru memiliki badge khusus. Jadi, (wasit Indonesia) belum siap, mungkin kita baru pengenalan aja dulu, training aja," ujar dia saat ditemui di Gedung Telkom, Jakarta Selatan, Senin, 20 November 2023.
Jimmy mengambil contoh kasus salah satu wasit asal Singapura, Muhammad Taqi Aljaafari Jahari yang telah mempunyai lisensi VAR. Taqi diketahui merupakan satu dari 129 wasit yang terpilih untuk bertugas di Piala Dunia 2022 Qatar. Ia menjadi satu-satunya wasit Asia Tenggara dalam ajang dua tahunan tersebut.
"Itu sebabnya salah satu wasit dari Singapura, dia wasit FIFA dan sudah punya badge VAR sendiri. Dia bisa ditugaskan ke mana pun di seluruh dunia dengan menyandang badge VAR tersebut," tuturnya menerangkan.
Jimmy tak bisa memastikan apakah rencana itu tetap berjalan atau tidak, kewenangannya ada PT Liga Indonesia Baru (LIB). Namun, jika memang harus "dipaksakan" maka bukan tidak mungkin wasit asing dengan lisensi khusus VAR akan dilibatkan untuk sementara waktu.
"Mudah-mudahan (VAR bisa dipakai secepatnya). Kalau kita ingin secepatnya dan kalau memang Sumber Daya Manusia kita tidak ada, bisa saja kita pakai operator VAR yang sudah punya lisensi untuk sementara," tuturnya.
Penggunaan VAR di Liga 1 2023-2024 sebelumnya disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Rencananya, kata dia, teknologi tersebut bakal diterapkan mulai putaran kedua, atau sekitar Februari tahun depan.
Pilihan Editor: Soal VAR di Liga 1 2023-2024, Komite Wasit PSSI: Belum Siap
