TEMPO.CO, Jakarta - Ragnar Oratmangoen menjadi salah satu pesepak bola yang sedang dalam proses naturalisasi. Ia menuturkan bagaimana mulanya dia bertemu seseorang dari Indonesia yang sedang mencari pemain keturunan Indonesia di Belanda.
"Dua tahun lalu, saya berkomunikasi dengan seseorang di Belanda yang mencari pemain dari seluruh dunia dengan kewarganegaraan atau keturunan Indonesia. Dia bertanya apakah saya bersedia dinaturalisasi dengan tujuan bergabung dengan tim nasional atau tidak," ujar dia dalam wawancara dengan media Belanda, DVHN.
"Saya pikir itu akan menyenangkan, tetapi saya tidak pernah berpikir bahwa itu akan menjadi kenyataan. Keinginan (untuk membela timnas Indonesia) ada, tetapi tidak dengan realisasinya," kata Oratmangoen menambahkan.
Setelah mendapat tawaran pertama itu, Oratmangoen mengaku tak mendengar kabar lagi dari seseorang yang tak dia ungkapkan namanya dalam waktu lama. Ia kemudian tak memikirkannya lagi dan melanjutkan petualangannya bersama klub Go Ahead Eagles yang kala itu dia bela.
Setahun kemudian, dia hijrah ke FC Groningen, lalu dipinjamkan ke Fortuna Sittard. Waktu demi waktu berlalu, kabar soal naturalisasi Oratmangoen mulai lenyap. Hingga akhirnya, pada September 2023 Oratmangoen kembali mendapat informasi terkait hal tersebut, namun bukan dari seseorang yang pertama kali menawarinya, tetapi dari Jay Idzes, mantan rekan setim dia di Go Ahead Eagles yang juga keturunan Indonesia.
Saat itu, Jay Idzes sedang berkunjung ke Indonesia untuk menjalani proses naturalisasi. Oratmangoen mengaku sempat menghubungi temannya itu dan diberi tahu bahwa namanya juga masuk dalam daftar naturalisasi PSSI tahun ini.
"Saya mendengar dari Jay bahwa nama saya juga disebut. Kemudian saya coba menghubungi lagi dengan orang itu. Dia tidak terdengar kabarnya sepanjang waktu karena sedang sibuk dengan berbagai hal lain. Setelah itu, segalanya berlangsung dengan sangat cepat."
Oratmangoen yang sudah menunjukkan ketertarikannya untuk membela Indonesia, dua pekan lalu menginjakan kakinya di Tanah Air. Selama lima hari, dia menjalani pemeriksaan medis, berbicara dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-17 2023 di Surabaya.
Bek berusia 25 tahun itu mengungkapkan keputusannya untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) didukung oleh keluarga, meski sang ibu sempat terkejut. "Orang tuaku sangat bahagia untukku, walaupun ibuku juga sedikit terkejut. Meski ayahku lahir di sini (Belanda), dia tidak memiliki kewarganegaraan dalam waktu yang lama. Ada tanda bintang di paspornya sehingga dia bukan warga negara Belanda sepenuhnya."
Belum resmi menjadi WNI, Oratmangoen sudah merasakan dampak dukungan dari suporter timnas Indonesia. Akun Instagram pribadinya kebanjiran pengikut baru dari yang semula hanya 1.000 pengikut, kini sudah mencapai 32.500 pengikut, bahkan profilnya telah dilihat sebanyak 1,4 juta kali. "Saya tahu seberapa fanatiknya suporter di sana dan sudah melihatnya bersama Jay bagaimana segala sesuatu bisa berlangsung dengan cepat. Tapi, itu masih membuat saya terkejut."
Saat ini, proses naturalisasi Oratmangoen masih berlangsung dan diperkirakan baru akan selesai pada awal 2024 mendatang. Ia berharap ketika prosesnya rampung, kakek dan neneknya yang merupakan orang Maluku bisa bahagia melihatnya tampil berseragam Merah Putih dari surga.
DVHN
Pilihan Editor: Justin Hubner Berpeluang Debut di Piala Asia 2023, Ingin Bawa Timnas Indonesia Lolos dari Fase Grup