Ratcliffe dibesarkan di sebuah gedung dewan di kawasan Manchester, di mana ketertarikannya terhadap industri dilaporkan tumbuh dari tumpukan asap pabrik yang dapat dilihatnya dari jendela kamar tidurnya.
Setelah mempelajari teknik kimia di Universitas Birmingham, ia meraih gelar MBA di London Business School dan kemudian menjadi salah seorang pengusaha terkaya di Inggris, mendirikan INEOS pada 1998.
Dia adalah ketua dan CEO perusahaan kimia dengan dua pertiga saham, dan Forbes menyebut kekayaan bersihnya sekitar US$ 19 miliar atau Rp 294,26 triliun.
Ratcliffe berpengalaman dalam kepemilikan olahraga karena INEOS memiliki klub Ligue 1 Prancis Nice, klub Liga Super Swiss FC Lausanne-Sport, dan bekerja dengan Racing Club Abidjan di Pantai Gading.
Upayanya untuk membeli Chelsea, ketika aset mantan pemiliknya Roman Abramovich dibekukan menyusul invasi Rusia ke Ukraina, gagal. Ia juga mengendalikan tim balap sepeda INEOS Grenadiers, ketika sebagai Team Sky adalah salah satu tim paling sukses di dunia.
Dia juga pemegang sepertiga saham tim Formula Satu Mercedes-AMG Petronas dan berkompetisi dengan kru layar INEOS Britannia di Piala Amerika.
Pemilik MU asal Amerika, keluarga Glazer, telah mengumumkan sekitar setahun yang lalu bahwa mereka akan mencari investasi asing, untuk menyenangkan para pendukungnya. Para penggemar selama bertahun-tahun menyalahkan keluarga Glazer karena membebani klub dengan utang dan teriakan mereka “keluarga Glazers hengkang" sering terdengar di pertandingan.
Sheikh Jassim bin Hamad al Thani dari Qatar juga ingin membeli klub tersebut tetapi membatalkannya, dengan mengatakan dia tidak akan menaikkan tawaran sebesar US$ 6 miliar.