TEMPO.CO, Jakarta - Jurgen Klopp memutuskan untuk mengakhiri perjalanannya bersama Liverpool pada akhir musim 2023-2024. Laga kontra Wolverhampton Wanderers pada pekan ke-38 Liga Inggris, Minggu, 19 Mei menjadi perpisahannya bersama publik Anfield Stadium.
Bagi masyarakat Liverpool dan mayoritas suporter klub di seluruh dunia, pelatih asal Jerman itu sangat spesial. Pada musim pertamanya, Klopp langsung membawa The Reds ke final Liga Europa dan Piala Liga Inggris 2015-2016 dengan skuad peninggalan Brendan Rodgers. Meski gagal meraih gelar, pencapaian itu memberi secercah harapan untuk Kopites ke depannya.
Terbukti dalam waktu tiga musim dia langsung mempersembahkan gelar pertama untuk Liverpool, yakni juara Liga Champions 2018-2019. Ia juga membawa The Reds memenangkan gelar Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub 2019.
Semusim berselang, trofi yang paling dinantikan pecinta Liverpool di seluruh dunia, Liga Inggris akhirnya dihadirkan di Anfield. Butuh waktu 30 tahun bagi The Reds untuk memenangkan kembali gelar tersebut dan Klopp menjadi salah satu aktor penting di baliknya.
Selama sembilan musim menukangi Liverpool, pelatih asal Jerman ini menghadirkan 10 gelar juara. Tak cuma soal piala, kharisma dan kepribadian mantan juru taktik Borussia Dortmund itu turut melengkapi perjalanan bersejarahnya di Kota Merseyside.
"Dia dibuat untuk Liverpool dan Liverpool dibuat untuknya," ujar George Sephton, suporter Liverpool yang juga seorang announcer Stadion Anfield selama lebih dari 50 tahun dikutip dari Sky Sports.
"Saya pernah menggambarkannya sebagai angin segar. Itu omong kosong. Dia adalah angin puyuh, dia adalah badai. Dia telah membawa Liverpool kembali ke puncak dunia sepak bola," kata George Sephton menambahkan.
Hal senada diungkapkan seniman asal Liverpool Abigal Rudkin. Menurut dia, tidak ada seseorang dari luar Liverpool yang bisa memahami kota seperti yang dilakukan Klopp. "Belum pernah ada seseorang yang memahami kota ini dengan cara seperti ini. Dia telah memantapkan dirinya dalam fondasi kota ini, bukan hanya klub ini, jadi sangat menyedihkan untuk berpikir bahwa dia akan pergi."
Anggota dewan kota Liverpool dan anggota kabinet untuk kesehatan, kesejahteraan, dan budaya Harry Doyle turut buka suara soal kepergian Klopp. Menurut dia, pelatih berusia 56 tahun itu telah memberi dampak luar biasa untuk klub dan kota. "Bagi Klopp, hubungan dengan penduduk lokal telah beresonansi. Hal-hal seperti pernyataan tentang mendukung kesejahteraan negara dan mendukung yang paling rentan, juga perasaan bahwa dia memberi kami harapan lagi."
Pada musim ini, Klopp hanya mampu mempersembahkan satu gelar juara Piala Liga Inggris dari empat potensi trofi yang bisa diraih. Meski begitu, pelatih yang sempat dijuluki 'The Normal One' tetap memiliki tempat spesial di hati para suporter Liverpool.
Pilihan Editor: Manchester City dan Arsenal Berebut Gelar Juara Liga Inggris Malam Ini: Jadwal, Skenario, dan Fakta Menarik