Setelah penahanan Jehezkel, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menuduh Turki bertindak sebagai "tangan eksekutif de facto Hamas”. Dalam unggahannya di X, Gallant mengingatkan Turki akan bantuan cepat Israel setelah gempa bumi tahun lalu dan menyebut perlakuan terhadap Jehezkel sebagai "perwujudan kemunafikan dan rasa tidak berterima kasih”.
Dewan Antalyaspor telah memutuskan mengeluarkan Jehezkel dari skuadnya karena "bertindak bertentangan dengan nilai-nilai nasional negara kita" dengan menampilkan pesan tersebut, kata pernyataan klub. Juru bicaranya, Murat Ozgen, mengatakan klub sedang menunggu proses pengadilan sebelum mengakhiri kontraknya.
“Saya menyaksikan dengan sedih dan terkejut bahwa Sagiv Jehezkel bertindak bertentangan dengan sensitivitas Antalya, Antalyaspor, dan negara kami,” kata Ketua klub Sinan Boztepe di X.
Turki telah menjadi kritikus yang keras terhadap agresi Israel di Gaza yang dilancarkan sebagai respons terhadap serangan 7 Oktober tersebut.
REUTERS
Pilihan editor: