TEMPO.CO, Jakarta - Inter Milan mencatat rekor mengagumkan dengan menjuarai Piala Super Italia. Bertanding di Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi pada Selasa dini hari WIB, 23 Januari 2024, Inter mengalahkan juara Liga Italia musim lalu Napoli dengan skor tipis 1-0 di babak final.
Gol tunggal dari kapten tim Lautaro Martinez mengantar Inter meraih satu dari tiga trofi penting yang mungkin mereka raih musim ini. Gol tunggal di masa injury time itu sudah cukup bagi Inter untuk mengangkat trofi. Ini adalah gol ke-21 bagi pemain Argentina itu musim ini di semua kompetisi.
Tim asuhan pelatih Simone Inzaghi itu masih berpeluang merebut dua trofi bergengsi lainnya, yaitu Liga Italia Serie A dan Liga Champions. Di kompetisi domestik, Nerazzurri masih menempel pemuncak klasemen Juventus dengan selisih satu poin. Sedangkan di Liga Champions, Inter akan menghadapi Atletico Madrid di babak 16 besar pada 21 Februari mendatang.
Berikut ini fakta-fakta menarik saat Inter Milan menjuarai Piala Super Italia:
1. Inter Milan Juara Tiga Kali Berturut-turut
Kemenangan Piala Super Italia tahun ini merupakan yang ketiga kalinya berturut-turut setelah edisi 2021 dan 2022. Secara keseluruhan, Inter telah delapan kali menjuarai Piala Super Italia sejak pertama kali meraihnya pada 1989 dengan mengalahkan Sampdoria. Saat itu, Inter masih ditangani Pelatih kenamaan Giovanni Trapattoni.
Pada edisi 2021, Nerazzurri mengalahkan Juventus yang berstatus juara Liga Italia mengalahkan juara Coppa Italia Juventus dengan skor 2-1. Adapun di tahun berikutnya, Inter yang merupakan juara Coppa Italia mengalahkan juara Liga Italia AC Milan dengan skor 3-0.
“Kami memuji Napoli atas penampilan luar biasa, mereka bertahan dengan sangat baik dan bertarung seperti singa. Tentu saja, kalah di final di menit ke-90 selalu menyakitkan,” kata Inzaghi kepada Mediaset.
“Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada para pemain saya. Mereka memainkan semifinal dan kemudian final 60 jam kemudian, yang merupakan hal baru bagi semua orang. Kami membayar harga untuk itu karena kelelahan, tetapi para pemain tetap berkonsentrasi.”