Dari Mana Asal Pendapatan Klub?
Klub-klub menghasilkan rekor pendapatan pertandingan sebesar 1,9 miliar euro pada musim 2022-2023, didorong oleh tingginya permintaan penggemar terhadap siaran langsung olahraga karena stadion sekali lagi dibuka dengan kapasitas penuh di seluruh benua Eropa.
Secara keseluruhan, 13 dari 20 klub teratas melaporkan rekor pendapatan pertandingan, dengan peningkatan yang sebagian besar disebabkan oleh klub-klub di Liga Jerman (Bundesliga), Liga Italia (Serie A), Liga Prancis (Ligue 1), dan La Liga (Spanyol).
Sejumlah klub yang bersaing di liga-liga ini melaporkan peningkatan pemanfaatan stadion dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi. Klub-klub Italia seperti AC Milan, FC Internazionale Milano, dan SSC Napoli semuanya melaporkan peningkatan dua digit dibandingkan level pada 2018-2019.
Dengan berlalunya pandemi ini, keinginan untuk menyaksikan sepak bola secara langsung di dalam stadion berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Banyak klub merespons dengan fokus memberikan pengalaman yang lebih baik kepada penggemar, untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Selain rekor pendapatan pertandingan, klub-klub Money League juga menghasilkan rekor pendapatan komersial, yang berjumlah 4,4 miliar euro pada 2022-2023, tumbuh 16 persen dibanding musim sebelumnya.
Pendapatan komersial mewakili aliran pendapatan terbesar bagi klub-klub Money League untuk pertama kalinya sejak 2015-2016 (tidak termasuk musim 2019-2020 yang terkena dampak Covid-19).
Khususnya, 17 dari 20 klub teratas melaporkan peningkatan pendapatan komersial dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan penjualan ritel, pendapatan dari acara di luar hari pertandingan, dan pemulihan pendapatan sponsorship yang terkena dampak pandemi.
Pun begitu, klub-klub Money League melaporkan peningkatan pendapatan siaran yang relatif kecil (5 persen). Pendapatan siaran rata-rata klub-klub Liga Inggris naik menjadi 243 juta euro dari sebelumnya 208 juta euro, didorong oleh peningkatan nilai hak siar internasional Liga Inggris sebesar 30 persen.
Pendapatan penyiaran juga mendapat peningkatan karena pendapatan klub berasal dari investasi CVC ke anak perusahaan komersial Ligue de Football Professional.
Hal ini memberikan peningkatan kumulatif sebesar 120 juta euro kepada Paris Saint-Germain dan Olympique de Marseille. Kabarnya, peluang investasi serupa sedang dipertimbangkan oleh Deutsche Fusball Liga, yang mewakili Bundesliga dan 2. Bundesliga di Jerman.
Secara keseluruhan, klub-klub Money League melaporkan pendapatan rata-rata lebih dari 500 juta euro, dengan pendapatan komersial dan penyiaran menyumbang jumlah yang sama masing-masing sebesar 222 juta euro (42 persen) dan 213 juta euro (40 persen), diikuti oleh pendapatan hari pertandingan (93 juta euro, 18 persen).
Pilihan Editor: 3 Pemain Kunci Australia, Lawan Indonesia di 16 Besar Piala Asia