TEMPO.CO, Jakarta - Sebastien Haller mencetak gol kemenangan sembilan menit menjelang pertandingan usai ketika tuan rumah Pantai Gading merebut gelar Piala Afrika 2023 dengan kemenangan 2-1 atas Nigeria dalam partai final di Stadion Alassane Ouattara di Abidjan, Senin dini hari WIB, 12 Februari 2024. Ini untuk ketiga kalinya Pantai Gading meraih gelar Piala Afrika setelah 1992 dan 2015.
Ini adalah kemenangan yang lahir dari keterpurukan ketika tim Pantai Gading terpuruk di penyisihan grup setelah dua kekalahan, termasuk kekalahan memalukan 0-4 dari Guinea Ekuatorial, sebelum menemukan performa terbaik mereka di babak sistem gugur dengan sikap pantang menyerah.
Sundulan William Troost-Ekong memberi Nigeria keunggulan di babak pertama saat ia bangkit menyambut umpan Samuel Chukwueze dari tendangan sudut. Namun Franck Kessie menyamakan kedudukan tepat setelah satu jam berlalu setelah tidak terkawal di tiang jauh dari bola mati.
Tim Pantai Gading harus bangkit dari ketertinggalan beberapa kali di turnamen dan melakukannya lagi ketika Haller mengarahkan umpan silang Simon Adingra ke gawang.
Ini merupakan pencapaian manis bagi Haller. Penyerang Borussia Dortmund itu didiagnosis menderita kanker testis pada Juli 2022 tetapi berhasil mengalahkan penyakit tersebut dan telah menjadi pemain penting bagi Pantai Gading. Ia melewatkan awal turnamen karena cedera pergelangan kaki, memainkan pertandingan pertamanya dalam kemenangan babak 16 besar atas juara bertahan Senegal.
Perjuangan Haller Melawan Kanker
Perjuangannya melawan kanker melambangkan pertarungan di tim Pantai Gading, yang menjadi negara tuan rumah pertama yang mengangkat Piala Afrika sejak Mesir pada 2006. Keempat final mereka di turnamen dua tahunan itu sebelumnya berakhir 0-0, dengan mereka menang melalui adu penalti pada 1992 dan 2015, keduanya melawan Ghana, dan kalah di dua final lainnya.
Haller lahir Ris-Orangis, Essonne, Prancis pada 22 Juni 1994, dari ayah seorang Prancis dan ibu asal Pantai Gading. Pemain yang mengawali karier profesionalnya bersama Auxerre ini memutuskan memperkuat Pantai Gading di level senior pada 2020 setelah bermain di level kelompok Umur untuk Prancis.