TEMPO.CO, Jakarta - Masalah naturalisasi Maarten Paes mendapat sorotan di lingkaran PSSI. Anggota Komite Disiplin PSSI, Hasani Abdulgani, lewat akun Instagram @hasanibadulgani, mengatakan bahwa perpindahan federasi Maarten Paes masih bisa diwujudkan asalkan tim legal PSSI cermat dalam mendalami Statuta FIFA.
"Benarkah Maarten Paes tidak bisa menjadi pemain Timnas Indonesia? Kalau berdasarkan kepada artikel sembilan ayat 2, benar dia tidak bisa karena pernah bermain untuk Belanda U-21 setelah September 2020 atau batas waktu aturan soal persyaratan usia diberlakukan," tulis Hasani.
"Kalau belajar dari kasus Jordi Amat yang pernah bermain untuk Timnas Spanyol U-21, ada kemiripan. Bedanya, Jordi membela Spanyol U-21 hanya beberapa minggu sebelum September 2020."
"Tapi, ada ayat lain dalam Pasal 9 yang menyatakan pengecualian bagi mereka yang peraturan negaranya tidak mengenal dwi kewarganegaraan. Menurut saya, Maarten Paes masih mempunyai kesempatan jika tim legal PSSI jeli melihat aturan, khususnya uraian di artikel sembilan Statuta FIFA tersebut. Good luck," ujar laki-laki yang jugar pernah menjabat anggota Komite Eksektuif PSSI dan mendapat tugas khusus untuk mencari pemain diaspora Indonesia di luar negeri tersebut.
Naturalisasi Maarten Paes kemungkinan bakal terganjal aturan FIFA ketika PSSI mengajukan peralihan federasi dari Belanda. Berdasarkan Statuta FIFA yang terbit terakhir pada 2022, Maarten Paes dapat terganjal Pasal ke-9 tentang Perpindahan Asosiasi huruf b ayat ketiga. "Ketika diturunkan dalam pertandingan resmi terakhirnya dalam kompetisi apa pun untuk asosiasinya saat ini, ia belum menginjak usia 21 tahun," tulis aturan tersebut.
Maarten Paes sempat dua kali membela Timnas U-19 Belanda, dua kali di Timnas Belanda U-20, dan enam kali untuk Belanda U-21. Pada laga terakhirnya, Maarten Paes telah berumur 22 tahun.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menilai kasus Maarten dan Jordi Amat berbeda. "Terima kasih kepada Pak Hasani yang sudah memberikan masukan untuk masalah Maarten Paes. Mengenai pasal yang dibicarakan Pak Hasani, sudah kami kulik, tapi ada proses lebih lanjut yang mesti kami lakukan," ujar dia pada Senin, 12 Februari 2024.
"Saya rasa Pak Hasani ini percaya, apalagi saat ini tim legal PSSI diperkuat oleh timnya Pak Ketua PSSI. Kami sedang berusaha semaksimal mungkin," ucap Arya.
"Jadi, yang utama, bagaimana Maarten Paes bisa dinaturalisasi lebih dulu. Setelah itu, tahapan berikutnya proses di FIFA. Tanpa proses naturalisasi lebih dulu, kami tidak bisa melangkah jauh dengan FIFA ataupun dengan tahapan lainnya," kata laki-laki yang juga menjadi staf khusus Erick Thohir, Ketua PSSI yang merangkap sebagai menteri BUMN.
Arya Sinulingga ingin semua pihak mempercayai proses yang sedang dijalani PSSI agar naturalisasi Maarten Paes berjalan dengan lancar. Lelaki berusia 52 tahun itu juga meminta Hasani Abdulgani untuk lebih fokus saja di ranah Komdis PSSI.
"Saat ini, kami sedang berjuang. Kami tidak mau kasih janji-janji yang tidak pasti di saat kami berjuang," kata Arya. "Pak Hasani, terima kasih. Fokus saja dulu di Komdis PSSI. Biarkan lah kami menangani hal ini (naturalisasi Maarten Paes) di PSSI."
Pilihan Editor: Shin Tae-yong Tak Janji Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Empat Besar Piala Asia U-23 Tanpa Pemain Abroad