TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) memecat pelatih kepala timnas Korea Selatan, Jurgen Klinsmann, pada Jumat, 16 Februari 2024, setelah mereka tersingkir di semifinal Piala Asia 2023 dan di tengah kritik terhadap kepemimpinannya.
Komite Tim Nasional, sebuah badan penasihat KFA, telah merekomendasikan pemecatan Klinsmann sehari sebelumnya, dan Direktur Teknik KFA Hwangbo Kwan mengatakan ada berbagai alasan untuk meragukan kemampuan Klinsmann dalam menjalankan kepemimpinan dalam tim.
Pelatih asal Jerman itu dipecat setelah perkelahian soal pingpong di antara para pemain, yang dianggap sebagai penyebab tersingkirnya tim tersebut di semifinal Piala Asia.
Presiden KFA Chung Mong-gyu mengatakan masa jabatan Klinsmann jauh dari harapan. Dalam masa kerjanya yang penuh gejolak selama 12 bulan, KFA menyatakan Klinsmann gagal mengatasi pertikaian di antara skuad.
“Klinsmann gagal menunjukkan kepemimpinan yang kami harapkan dari pelatih tim nasional, termasuk manajemen permainan, manajemen pemain, dan sikap kerja, yang meningkatkan daya saing tim nasional,” kata Chung kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
Klinsmann juga dituduh “tidak menghormati” masyarakat Korea karena tidak menghabiskan cukup waktu di negara tersebut.
Tekanan meningkat pada Klinsmann setelah Korea Selatan secara mengejutkan dikalahkan 2-0 oleh Yordania di babak semifinal Piala Asia 2023. Kegagalan itu memperpanjang penantian 64 tahun mereka untuk meraih gelar ketiga di Piala Asia. Yordania kemudian kalah 1-3 di final dari tuan rumah Qatar.
Perkelahian Soal Pingpong
Kekecewaan tersebut menyusul laporan media tentang pertengkaran antara kapten Son Heung-min, yang juga menjadi kapten Tottenham Hotspur, dan bintang muda Lee Kang-in selama turnamen.
Para pemain dilaporkan bertengkar pada malam pertandingan saat makan malam tim, yang menyebabkan jari Son terluka. Menurut The Guardian, seorang pejabat KFA mengatakan: "Itu terjadi ketika beberapa pemain muda bermain tenis meja, dan Son serta pemain tua lainnya mempermasalahkannya.”
Para pemain bertukar kata dan jari Son terluka dalam prosesnya. Lee, yang bermain untuk Paris Saint-Germain, kemudian meminta maaf di Instagram atas kejadian tersebut.
"Kami telah menimbulkan kekecewaan besar bagi para penggemar sepak bola yang selalu mendukung tim nasional kami. Saya benar-benar minta maaf,” kata gelandang serang berusia 22 tahun itu seperti dikutip Sky News.