TEMPO.CO, Jakarta - Saluran televisi Brasil Telecinco mengklaim mantan pemain sepak bola Dani Alves mempertimbangkan memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri dari penjara. Alves didakwa telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di kamar mandi kelab malam di Barcelona pada 2022 dan telah ditahan di kota itu.
Sistem peradilan Spanyol telah berulang kali menolak permintaan pembebasan sementara Alves karena tingginya risiko melarikan diri ke Brasil yang berarti dia bisa bebas dari penjara, karena Spanyol dan Brasil tidak memiliki perjanjian ekstradisi.
Program “Fiesta” dari stasiun televisi Telecinco mengungkapkan mantan pesepak bola Brasil itu secara serius mempertimbangkan kemungkinan untuk berlindung secara ilegal di negara asalnya, jika bisa mendapatkan pembebasan bersyarat di Spanyol.
Presenter Silvia Salamo mengaku mendapat kesaksian mantan teman satu sel Alves, yang memastikan mantan pemain Barcelona itu beberapa kali mengatakan kepadanya dia berniat kabur ke Brasil segera setelah mendapat kebebasan sementara.
Pembawa acara memperingatkan bahwa Sabtu ini dia akan mengungkapkan lebih banyak rincian wawancara, berbicara tentang rencana Dani Alves.
“Ini kesaksian yang terbuka, ini bukan pertama kalinya saya berbicara dengan seseorang di dalam penjara. Kami akan memberikan data siapa saja yang terlibat dan di mana terjadinya,” kata Salamo seperti dikutip MARCA pada Ahad, 18 Februari 2024.
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, sistem peradilan Spanyol telah tiga kali menolak pembebasan bersyarat mantan bek kanan timnas Brasil itu. Sementara mantan rekannya memastikan Alves bahkan membeberkan rencana tersebut kepada beberapa petugas penjara. Bahkan dia meyakinkan nama orang tersebut sudah diketahui.
Namun kesaksian tersebut tidak menyebutkan rincian dugaan pemerkosaan yang membuat pemain Brasil itu dipenjara sejak awal tahun lalu dan hanya merujuk pada rencana pelariannya.
"Elemen risiko penerbangan masih ada. Situasi ekonomi yang tenggelam agak mencolok. Nilai sepak bola Alves sangat tinggi, dia salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah. Dia masih punya kapasitas ekonomi atau teman-teman yang punya kapasitas itu,” kata jaksa penuntut dalam kasus tersebut.
“Kami tegaskan Brasil tidak memiliki perjanjian ekstradisi (dengan Spanyol). Sekarang dia hampir dijatuhi hukuman, risiko pelarian bagi kami jauh lebih tinggi," kata jaksa penuntut tentang kemungkinan pelariannya dan penolakan pembebasan sementara yang diminta oleh pengacara Alves.
Dani Alves masih berada dalam tahanan pra-sidang setelah diadili dan menunggu hukuman terakhirnya di penjara Catalan di Brians 2. Dia terancam hukuman hingga 12 tahun penjara dan pembayaran kompensasi jutaan dolar atas kerugian yang ditimbulkan pada korban.
Hakim yang menangani kasus Dani Alves menegaskan kembali ada risiko tinggi untuk terdakwa melarikan diri.
MARCA
Pilihan editor: Luis Suarez Ungkap Perannya Cegah Arsenal Rekrut Karim Benzema dari Real Madrid pada 2014