Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Pelatih Timnas U-16 Nova Arianto: Saya Mau Indonesia Bermain seperti Mali di Piala Dunia U-17

image-gnews
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto saat sesi wawancara dengan Tempo di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto saat sesi wawancara dengan Tempo di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

Indonesia sudah punya Filanesia sebagai filosofi sepak bola. Bagaimana sikap Anda?

Kalau saya sendiri akan mengikuti tren sepak bola sekarang. Saya bukan ingin mengatakan bahwa Filanesia jelek, tapi akan lebih bagus kalau kita tambahkan dengan apa yang dilakukan coach Shin Tae-yong saat ini yaitu pemain bermain agresif dengan arah bola selalu ke depan. Itu yang ingin saya lakukan.

Saya kebetulan pernah bersama coach Indra di U-19 dan coach Shin, saya pikir saya bisa memadukan apa yang sudah dilakukan coach Indra dan coach Shin selama ini. Itu akan menjadi perpaduan yang baik dan menjadi panduan saya dalam membentuk tim. Saya yakin bisa mengolaborasinya dengan baik.

Apa contoh kolaborasinya?

Kalau bicara Filanesia, posisi berfokus pada penguasaan bola, ke depan, ke samping dan ke belakang. Tapi, apa yang dilakukan coach Shin saat ini bolanya selalu progesif ke depan. Bola akan selalu menuju ke depan dan itu lebih efektif karena bolanya akan cepat sampai ke daerah lawan. 

Strategi itu syaratnya Indonesia punya striker yang haus gol. Itu menjadi masalah timnas saat ini. Bagaimana siasat Anda?

Sampai sekarang di tim senior sama juga masalahnya. Kami sulit mencari striker di tim senior dan di tim U-16. Saya belum tahu karena saya masih mencari. Pemain yang jadi top skor di Piala Soeratin, saya panggil. Syarat postur tubuh saya utamakan. Kalau saya mikirnya tim ini cuma untuk bersaing di AFF saja, mereka mungkin mampu. Untuk masuk di level Asia dan selanjutnya, apa dia mampu? Kalau striker, ada timing bergerak dan kemampuan lain yang harus dipenuhi.

Kriteria Anda untuk posisi penyerang...

Striker ada dua macam. Pertama, pemain yang bisa tahan bola dan, kedua, pemain yang bisa bergerak di belakang lawan.  Kalau boleh memilih, saya akan mencari kriteria yang kedua. Saya lebih suka striker yang bergerak di belakang lawan dan banyak bergerak mencari ruang. Itu yang saya mau.

Di luar sepak bola, apa kesibukan Anda?

Antar anak sekolah. Hahahaha...

Anda mengarahkan anak Anda untuk bermain bola?

Iya, tapi banyak orang memasukkan anaknya di sepak bola biar anaknya mencintai sepak bola. Saya berbeda. Kalau sudah cinta, baru kita ajarkan sepak bola. Kalau berminat pada sepak bola tentu ada, sekarang anak saya juga bergabung di sekolah sepak bola. Tapi, saya tidak terlalu yang ingin memaksa dia jadi pemain sepak bola.

Siapa sosok pelatih yang Anda jadikan panutan?

Kalau favorit ya pasti ayah saya sendiri. Ayah saya pelatih, jadi harapan saya kalau bisa menyamai beliau atau setidaknya melampaui beliau. Ayah saya figur yang membuat saya seperti ini dan ayah saya cukup sukses membentuk saya.

(Ayah Nova Arianto adalah Sartono Anwar, salah satu pelatih yang pernah sukses membawa PSIS Semarang menjadi juara kompetisi Liga Indonesia era perserikatan pada 1987. Itu menjadi trofi pertama Mahesa Jenar dalam sejarah klub. Sartono juga pernah tercatat melatih sejumlah klub seperti Petrokimia Putra, Arseto Solo, Persibo Bojonegoro, dan Persisam Samarinda).

Penampilan Timnas U-16 atau U-17 terakhir kali menjadi sorotan di Piala Dunia U-17 di Indonesia pada 2023. Bagaimana Anda mengevaluasi penampilan para pemain di turnamen tersebut?

Kalau saya lihat Piala Dunia U-17, saya lebih fokus melihat cara bermain Mali. Saya melihat itu sebagai referensi, apakah bisa tim saya bermain seperti Mali. Pertama, masalah postur. Itu menjadi pertimbangan utama. Kedua, masalah fisik. Kalau mau bermain seperti Mali, maju menyerang bersama-sama dan mundur bertahan bersama-sama, secara fisik, pemain harus kuat dulu. Ketiga, bagaimana kita membentuk strenght pemain agar tidak kalah berduel. Tiga poin ini yang harus kita jadikan dasar untuk mencari pemain. 

Kalau cara main atau taktikal itu bisa dibentuk, tetapi kalau soal fisik, para pemain harus punya dasarnya dulu. Kita harus punya dasar fisik dan mentalnya dulu.

Bagaimana Anda melihat Mali bermain?

Wow, gila main bolanya. Saya bingung, bagaimana mereka membuat tim seperti itu. Saya bilang pelatih fisik saya, saya hanya mau pemain yang bisa bermain minimal seperti pemain Mali. Saya mau bermain kombinasi antara coach Indra dan coach Shin, tapi secara fisik, pemain kita harus seperti pemain Mali. Kalau enggak, pelatih fisiknya gue pecat. Hahahaha... Intinya, tujuan saya adalah membentuk pemain seperti itu.

Tapi Mali dikalahkan Prancis di babak semifinal...

Mereka juga kalah karena faktor keberuntungan. 

(Timnas Mali U-17 menjadi kuda hitam Piala Dunia U-17 2023. Tak banyak diunggulkan, mereka mampu menembus babak semifinal meski akhirnya tumbang dari Prancis 2-1 di Stadion Manahan, Solo, Selasa, 28 November 2023)

Anda fokus ke Piala Asia, bukan di Piala AFF. Apa tidak takut dibandingkan dengan capaian pelatih sebelumnya?

Kehadiran saya pasti akan dibandingkan dengan keberhasilan coach Fakhri (Fakhri Husaini), coach Bima (Bima Sakti), tapi saya tidak masalah. Yang pasti, saya ingin meloloskan tim saya ke Piala Asia, apapun hasil di Piala AFF.  Hasil di Piala AFF menjadi bahan penilaian kami melihat posisi pemain mana saja yang kurang. Target saya adalah pemain saya bisa bermain di level senior. 

Bagaimana Anda mengelola ekspektasi suporter yang ingin Timnas Indonesia selalu menjadi juara?

Kalau dari media sosial kadang saya malas baca, tapi enggak apa-apa, itu menjadi alat kontrol kami dan ini menjadi titik awal perjalanan karier saya sebagai pelatih. Saya beryukur selalu didukung sama coach Shin dan coach Indra dan membuat saya semakin percaya diri untuk membuat tim ini berhasil.

Tetapi, tujuan saya untuk Timnas U-16 bermuara di timnas senior. Juara AFF atau lolos kualifikasi Piala Asia itu menjadi tujuan jangka pendek. Untuk jangka panjang, kita harus menyiapkan pemain ini agar bisa tampil sampai di level senior. Pelatih tidak bingung lagi masalah passing dan mental pemain. Itu semua sudah terbentuk dari junior. Saya lebih fokus untuk menyiapkan pemain-pemain ini kalau nanti naik level di U-20, U-23, secara skill, fisik, dan mental.

Pilihan Editor: Kata Erik Ten Hag, Kesenjangan Manchester United dan Manchester City Tidak Terlalu Besar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

58 menit lalu

Timnas Indonesia U-23. PSSI.org
Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

Shin Tae-yong memilih Bagas Kaffa untuk mengisi posisi wingback kanan di laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.


Shin Tae-yong Ingin Pemain Timnas U-23 Tiru Gaya Komunikasi Nathan Tjoe-A-On Selama Bertanding

2 jam lalu

Pemain timnas Indonesia U-23, Nathan Tjoe-A-On mengikuti sesi latihan Timnas Indonesia U-23 menjelang playoff Indonesia vs Guinea. Timnas Indonesia U-23 akan melawan Guinea pada play-off Olimpiade Paris 2024, Kamis malam, 9 Mei 2024 di Clairefontaine, Prancis. PSSI.org
Shin Tae-yong Ingin Pemain Timnas U-23 Tiru Gaya Komunikasi Nathan Tjoe-A-On Selama Bertanding

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengungkap masalah komunikasi para pemain lokal sepanjang pertandingan.


Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

3 jam lalu

Shin Tae-yong. PSSI.org
Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong menyiapkan strategi berbeda menghadapi Guinea demi tiket Olimpiade Paris 2024.


Indonesia vs Guinea: Shin Tae-yong Bela Marselino Ferdinan soal Penampilannya Lawan Irak

3 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan (kiri) melewati hadangan pesepak bola Timnas Irak U-23 Karrar Mohammed Ali (kanan) dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat dinihari, 3 Mei 2024. ANTARA/PSSI
Indonesia vs Guinea: Shin Tae-yong Bela Marselino Ferdinan soal Penampilannya Lawan Irak

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong meminta masyarakat Indonesia untuk mendukung Marselino Ferdinan.


Timnas Indonesia Diminta Bermain Lebih Kolektif saat Hadapi Guinea

8 jam lalu

Pemain belakang tim U-23 Indonesia, Alfeandra Dewangga (tengah) mengikuti sesi latihan Timnas Indonesia U-23 menjelang playoff Indonesia vs Guinea. Tim U-23 Indonesia akan melawan Guinea pada play-off Olimpiade Paris 2024, Kamis malam, 9 Mei 2024 di Clairefontaine, Prancis. PSSI.org
Timnas Indonesia Diminta Bermain Lebih Kolektif saat Hadapi Guinea

Pengamat sepak bola Mohammad Kusnaeni menilai Guinea bukan tim yang terorganisassi dengan bagus. Celah untuk Timnas Indonesia?


Indonesia vs Guinea: Absennya Justin Hubner Mulai Buat Shin Tae-yong Cemas

9 jam lalu

Justin Hubner. pssi.org
Indonesia vs Guinea: Absennya Justin Hubner Mulai Buat Shin Tae-yong Cemas

Absennya Justin Hubner diakui Shin Tae-yong mempengaruhi kekuatan lini belakang Timnas U-23 Indonesia.


Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea: Skuad Garuda Tanpa Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Elkan Baggott

9 jam lalu

Sesi latihan Timnas Indonesia U-23 menjelang playoff Indonesia vs Guinea. Tim U-23 Indonesia akan melawan Guinea pada play-off Olimpiade Paris 2024, Kamis malam, 9 Mei 2024 di Clairefontaine, Prancis. PSSI.org
Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea: Skuad Garuda Tanpa Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Elkan Baggott

Alfeandra Dewangga diprediksi akan mengisi kekosongan lini belakang yang ditinggal Rizky Ridho dan Justin Hubner dalam laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.


Prediksi Timnas U-23 Indonesia vs Guinea: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

10 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Ivar Jenner (kiri) melewati hadangan pesepak bola Timnas Irak U-23 Karrar Mohammed Ali (kanan) dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat dinihari, 3 Mei 2024. Ivar menjadi satu-satunya penyumbang gol Indonesia dalam laga tersebut. ANTARA/PSSI
Prediksi Timnas U-23 Indonesia vs Guinea: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Simak kondisi terbaru kedua tim menjelang laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea yang diprediksi bakal berjalan ketat.


Singgung Soal Marselino Ferdinan yang Dikritik Netizen karena Egois, Ini Kata Shin Tae-yong

10 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan (kiri) melewati hadangan pesepak bola Timnas Irak U-23 Karrar Mohammed Ali (kanan) dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat dinihari, 3 Mei 2024. ANTARA/PSSI
Singgung Soal Marselino Ferdinan yang Dikritik Netizen karena Egois, Ini Kata Shin Tae-yong

Pelatih Shin Tae-yong mengomentari soal Marselino Ferdinan menjelang laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea pada playoff Olimpiade Paris 2024.


Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Hari Ini, Shin Tae-yong Cemaskan Lini Belakang

12 jam lalu

Timnas Indonesia U-23. Foto : PSSI
Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Hari Ini, Shin Tae-yong Cemaskan Lini Belakang

Saat Timnas U-23 Indonesia vs Guinea pada playoff Olimpiade Paris 2024, Rizky Ridho dan Justin Hubner tak bisa dimainkan.